Keruh, Air Ledeng Dikeluhkan Warga, PDAM Intan Banjar Perluas Cakupan

- Kamis, 8 Juli 2021 | 13:28 WIB
AMBIL KEPUTUSAN: Dirut PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar memastikan akan memperluas jaringan perpipaan khususnya di wilayah enam kecamatan yang belum terakomodir air bersih PDAM Intan Banjar. | FOTO: M RIFANI/RADAR BANJARMASIN
AMBIL KEPUTUSAN: Dirut PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar memastikan akan memperluas jaringan perpipaan khususnya di wilayah enam kecamatan yang belum terakomodir air bersih PDAM Intan Banjar. | FOTO: M RIFANI/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Dalam beberapa hari terakhir air bersih yang didistribusikan PDAM Intan Banjar dikeluhkan sejumlah warga di Banjarbaru. Ini dikarenakan ledeng disebut mengalir tidak lancar, serta kondisinya yang keruh.

Salah satu warga yang mengeluhkannya: Irma Thania. Dia menyebut ledeng di rumahnya di Kompleks Berlina III, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Selasa (6/7) tidak mengalir seharian. Begitu mengalir, airnya dalam kondisi keruh.

"Jam 2 dini hari (7/7) baru mengalir. Airnya keruh seperti air sumur," katanya kepada Radar Banjarmasin. Menanggapi keluhan warga, Direktur Utama (Dirut ) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar Syaiful Anwar, mengatakan, keruhnya air bersih yang mereka distribusikan dipengaruhi oleh kondisi air baku di SPAM Banjarbakula.

"Bahan baku air memang kurang baik. Mungkin karena musim kemarau dan hujan yang tidak menentu," jelasnya, kemarin.

Dia menuturkan, sejak membeli air baku dari SPAM Banjarbakula di Hutan Pinus II, PDAM Intan Banjar tidak lagi memproduksi sendiri. "Jadi bisa ditanyakan ke SPAM Banjarbakula, kenapa air bakunya kurang baik," tuturnya.

Sayangnya, saat dihubungi Kepala UPT Balai SPAM Banjarbakula Nazaruddin Al Haidar tidak merespons wartawan Radar Banjarmasin.

Sementara itu, terkait antisipasi musim kemarau, Direktur Teknik PDAM Intan Banjar Said Umar menuturkan, pihaknya tidak akan mengubah sistem pendistribusian. "Kalau kemarau, biasanya air baku di Intake Sungai Tabuk yang berkurang. Karena sungainya surut. Tapi, dengan sistem yang ada sekarang masih bisa diatasi," tuturnya.

Sistem yang digunakan kata dia, yakni dengan meletakkan pompa intake mendekati sungai. "Kalau yang di Pinus, Alhamdulillah air baku masih aman walaupun kemarau," paparnya.

Akan tetapi, masalah yang mereka hadapi saat ini ialah keberadaan jaringan pipa distribusi yang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. "Terutama pelanggan di wilayah yang terjauh, mungkin tidak bisa mendapatkan air bersih karena pipa jaringan distribusi yang belum optimal," ujar Said Umar.

Untuk mengatasi hal itu, dia menyampaikan, PDAM Intan Banjar terus merealisasikan penambahan jaringan pipa agar pelayanan bisa optimal. "Sebagian sudah direalisasikan dengan pekerjaan yang ada. Karena kami harus menyesuaikan anggaran yang tersedia," ucapnya.

Pemasangan pipa air memang membuat warga di enam kecamatan di wilayah Kabupaten Banjar tak bisa dicakup jaringan perpipaan milik PDAM Intan Banjar. Wilayah zona barat itu meliputi Kecamatan Gambut , Kertak Hanyar, Tatah Makmur, Berunrung Baru dan Aluh-aluh.

Hal itu membuat warga terkendala akses air bersih. Direktur Utama PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar mengatakan pihaknya sedang memperluas sarana jaringan perpipaan ke wilayah tersebut. "Jadi, berdasarkan perencanaan yang telah dibuat bersama konsultan dan persetujuan dari pemilik modal, maka dilaksanakanlah pekerjaan pemasangan jaringan pipa 500 mm di Jln A Yani km 11-17 sepanjang kurang lebih 6000 meter," sambungnya.

Sebelum pelaksanaan dimulai, ia mengklaim sudah dilakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan.

"Hal ini sesuai izin prinsip pembangunan/penempatan bangunan dan jaringan pipa air bersih PDAM Intan Banjar dengran nomor HK 05 02-Bb11/152 dengan rekomendasi teknis jaringan pipa yang dipasang pada saluran / drainase dengan kedalaman lebih 1.5 meter dari permukaan (top) saluran atau drainase," bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X