Stok Cukup Buat Idul Adha, Tapi Penjualan Hewan Kurban Masih Lesu

- Sabtu, 10 Juli 2021 | 04:52 WIB
SUDAH AMAN: Kepala Disbunnak Kalsel Suparmi saat memeriksa hewan kurban di salah satu peternak Kalsel, beberapa waktu lalu. Mereka memastikan stok hewan kurban saat ini sudah aman. | FOTO: DISBUNNAK KALSEL
SUDAH AMAN: Kepala Disbunnak Kalsel Suparmi saat memeriksa hewan kurban di salah satu peternak Kalsel, beberapa waktu lalu. Mereka memastikan stok hewan kurban saat ini sudah aman. | FOTO: DISBUNNAK KALSEL

Hari Raya Iduladha sebentar lagi tiba. Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel telah menghitung estimasi jumlah hewan kurban yang diperlukan masyarakat Banua. Mereka memastikan stoknya saat ini sudah aman.

----

Kepala Disbunnak Kalsel Suparmi mengatakan, ketersediaan hewan kurban sekarang mencapai 14.810 ekor. Sedangkan permintaan pada Iduladha tahun ini diprediksi hanya 13.763 ekor. "Artinya ketersediaan hewan Kurban kita nanti malah surplus. Jadi saya nyatakan bahwa ketersediaan hewan Kurban di Kalsel aman," katanya, kemarin.

Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya mulai melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban bersama pemerintah kabupaten/kota. "Nanti juga Bapak Pj (Gubernur Kalsel) akan bersurat kepada Bupati dan Wali Kota untuk imbauan pengawalan kesehatan hewan kurban di masa pandemi Covid-19," ungkapnya.

Selain itu, Suparmi menyebut pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Kalsel untuk memeriksa kesehatan hewan kurban dengan cara turun langsung ke lapangan. Baik sebelum maupun setelah dipotong.

Lalu bagaimana dengan pelaksanaan kurban di masa pandemi? Dia mengimbau, agar panitia menerapkan protokol kesehatan dengan baik sesuai Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, tentang pelaksanaan kegiatan kurban dalam situasi pandemi Covid-19. "Kalau bisa dilaksanakan di rumah potong hewan bagi yang punya fasilitasnya," imbaunya.

Apabila peyembelihan tidak dilakukan di rumah potong hewan, Suparmi meminta agar prosesnya hanya dihadiri oleh panitia kurban. "Kemudian dagingnya juga sebaiknya langsung diantar ke rumah penerima, agar tidak ada kerumunan di lokasi," pintanya.

Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Disbunnak Kalsel Rina Savita menuturkan bahwa permintaan hewan kurban pada tahun ini diprediksi naik 10 persen.

Dikatakannya, keperluan hewan kurban pada 2020 lalu sekitar 12.512 ekor. Sedangkan tahun ini diperkirakan mencapai 14 ribu ekor lebih. "Paling banyak yang diperlukan sapi. Iduladha tahun lalu yang dipotong 10.174 ekor. Tahun ini estimasinya bisa sampai 11.191," katanya.

Sedangkan untuk jenis hewan kurban lainnya, dia mengungkapkan, permintaan kambing pada Iduladha tahun ini kemungkinan sekitar 2.090 ekor. Karena 2020 lalu ada 1.900 kambing yang dipotong. "Sedangkan kerbau tahun lalu 425 ekor, tahun ini mungkin 468. Kemudian domba dari 13 ekor pada tahun lalu, tahun ini bisa 14 ekor," ungkapnya.

Di sisi lain, ihwal tren penjualan sapi, Udin, salah seorang peternak sapi di Kiram, Kabupaten Banjar mengungkapkan, mewabahnya virus corona membuat penjualan sapi masih lesu. Padahal, Iduladha sebentar lagi tiba. "Biasanya seperti ini sudah ada yang beli sapi untuk kurban. Tapi sekarang belum ada," ujarnya.

Dia menambahkan, belum ramainya penjualan sapi, membuat harganya masih stabil. Untuk sapi dengan berat 250 kilogram misalnya, harganya saat ini hanya Rp13 juta. "Padahal, dua tahun lalu bisa sampai Rp14,5 juta," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X