BANJARMASIN - Dari pemantauan hilal di atas gedung Bank Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat, Sabtu (10/7) sore, Idul Adha 1442 H dipastikan jatuh pada 20 Juli.
Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin menyebutkan, ada 90 titik pemantauan di 34 provinsi. Hasil pemantauan menjelang magrib itu dilaporkan ke pusat untuk sidang isbat guna penetapan 10 Dzulhijjah.
Dengan kesepakatan minimal tinggi hilal 2 derajat, elongasi minimal 3 derajat, dan umur bulan minimal 8 jam setelah ijtima.
"Maka secara teori, hilal terpenuhi. Jadi Idul Adha jatuh pada 20 Juli atau Selasa depan," kata Tambrin.
Soal lain, karena pandemi belum berlalu, apalagi ditambah ancaman mutasi virus, ia meminta umat untuk menahan diri.
Seperti peniadaan malam takbiran dengan berkeliling kota, tidak ada salat ied di zona merah (baik di masjid atau lapangan terbuka), dan mencegah kerumunan selama pemotongan hewan kurban.
Dia berharap, dalam hal mematuhi anjuran Menteri Agama tersebut, masyarakat Kalsel bisa menjadi teladan.
"Soal pelaksanaan di lapangan, nanti disampaikan pemprov. Sambil menunggu dan melihat perkembangan PPKM," tutup Tambrin. (gmp/fud/ema)
