Stok Tabung Oksigen Mulai Langka, Dinkes: Jangan Panic Buying

- Senin, 12 Juli 2021 | 16:03 WIB
SIMPANAN OKSIGEN: Stok tabung oksigen ukuran 6 meter kubik di rumah sakit pemko, RSUD Sultan Suriansyah di Jalan Rantauan Darat. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
SIMPANAN OKSIGEN: Stok tabung oksigen ukuran 6 meter kubik di rumah sakit pemko, RSUD Sultan Suriansyah di Jalan Rantauan Darat. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Kenaikan angka kasus positif COVID-19 di Banjarmasin berimbas pada stok tabung oksigen. Sejak empat hari terakhir, tabung ukuran satu meter kubik mulai langka.

Belum diketahui secara pasti penyebabnya. Tapi dari informasi yang dihimpun Radar Banjarmasin, kekosongan stok sudah terjadi di tingkat distributor.

Salah seorang distributor di Banjarmasin, Hendri Gunadi menuturkan, kelangkaan terjadi lantaran melonjaknya peningkatan permintaan. Baik dari rumah sakit yang menjadi langganan maupun permintaan mandiri.

Sepengetahuannya, peningkatan permintaaan mulai terjadi saat memasuki bulan Juni.

Selain itu, penetapan zona hitam di kota-kota besar Jawa menjadi pemicu. Banyak penjualan tabung oksigen yang di-drop ke sana.

Sedangkan di Banjarmasin, isu virus corona varian delta telah memasuki Kalsel diduga sebagai penyebab mengapa banyak warga yang mencari dan membelinya.

"Yang langka tabungnya, bukan isi oksigennya," tegas Hendri, kemarin (11/7). "Kalau pun tabungnya ada, harganya sudah melonjak. Misalkan harga awal Rp800 ribu, sekarang sudah lebih dari Rp2 juta," sebutnya.

Pemilik Usaha Dagang (UD) Harapan Makmur Rayhan (HMR) Gas itu menambahkan, keadaan kian diperparah dengan langkanya regulator untuk penggunaan tabung oksigen itu sendiri.

"Karena langka, harganya pun juga naik. Yang semula hanya Rp300 ribu kini sudah mencapai Rp1 juta," bebernya.

Hendri mengaku terlambat menyadarinya. Belakangan hari setelah banyak calon pembeli mendatangi tempatnya. Ia terkejut mendengar sudah terjadi kenaikan harga hingga berkali-kali lipat.

Meski tabungnya sudah kosong, pihaknya masih melayani pengisiannya. "Syukurnya, untuk stok tabung ukuran 6 meter kubik masih aman," tutupnya.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi mengaku belum mengetahui kelangkaan tersebut.

Pasalnya, beberapa waktu lalu, Machli hanya menginstruksikan setiap fasilitas pelayanan kesehatan di Banjarmasin untuk segera mengisi ulang tabung-tabung oksigen yang kosong sebagai antisipasi melonjaknya pasien covid.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Banjarmasin itu lantas berpesan, meminta masyarakat agar tidak membeli secara berlebihan. Bahkan, sampai memborong tabung oksigen demi kepentingan pribadi.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X