Bersaing dengan Umum dan Guru Swasta, Honorer K2 Berharap Dispensasi

- Rabu, 14 Juli 2021 | 15:25 WIB

BANJARMASIN - Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada formasi tenaga guru di lingkungan Pemprov Kalsel jumlahnya mencapai 1.690 orang. Banyaknya jumlah yang dicari tersebut, diharapkan dapat menampung tenaga honorer yang sudah berstatus K2.

Dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, jumlah tenaga pendidik berstatus tenaga kontrak atau honorer yang berada di bawah kewenangan Pemprov Kalsel jumlahnya sebanyak 4.362 orang. Dengan kuota hanya 1.690 formasi, tentu saja masih akan menyiasakan para honorer. 

Belum lagi seleksi PPPK dibuka juga untuk masyarakat umum yang memenuhi persyaratan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Itu artinya, tak menutup kemungkinan formasi PPPK di sekolah tempat mengajar honorer K2 akan diisi orang lain.

Seperti diketahui, tes seleksi akan diterapkan dengan metode Computer Asissted Test (CAT).  Tes ini adalah tahapan awal seleksi usai seleksi administrasi. Bagi peserta yang tak memenuhi ambang batas, dipastikan tak akan bisa melanjutkan tes kompetensi dasar.

Para guru honorer K2 berharap ada keringanan khusus bagi mereka. Pasalnya, pengabdian mereka selama ini tak bisa hanya dinilai dengan jari. Banyak tenaga dan pikiran yang sudah mereka berikan selama ini. “Kalau ada dispensasi atau ada nilai tambah sangat saya harapkan,” ujar Hidayat, salah satu tenaga kontrak di SMA Negeri Banjarmasin kemarin.

Dia meyakini, pelamar akan banyak datang. Tak hanya dari kalangan guru honorer, tapi juga dipastikan datang dari guru swasta. Termasuk pula para lulusan pendidikan profesi guru yang belum menjadi guru dan terdaftar di database lulusan pendidikan profesi guru di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. “Pasti saingannya juga banyak,” ucapnya.

Tahun ini, formasi tenaga pendidik porsinya terbilang besar. Berbeda pada tahun 2019 lalu. Jumlahnya hanya 12 orang. “Teman saya saja dari guru swasta juga mengincar. Jadi peluangnya tak besar,” tukasnya.

Dayat mengaku, usianya yang tak muda lagi tentu tak bisa disamakan dengan pelamar yang lebih muda. Menurutnya, harus ada dispensasi yang dapat menjadi nilai tambah untuk memberi kesempatan dan peluang kepada para honorer seperti dirinya. “Jangan sampai nanti ada kecemburuan ketika yang diterima adalah mahasiswa yang baru lulus,” tuturnya.

Seperti diketahui, seleksi kompetensi melalui CAT UNBK akan dilaksanakan oleh Kemendikbud. Termasuk wawancara yang konsepnya juga dengan komputer. Materi ujian meliputi  ujian seleksi seleksi kompetensi yang meliputi kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultur.

Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Disdikbud Kalsel, Abdul Rahim menerangkan, jumlah formasi PPPK tahun ini yang lumayan banyak, setidaknya dapat mengurangi honorer saat ini. “Jumlah formasi tahun ini alhamdulillah cukup banyak. Semoga terserap untuk honorer K2 yang sudah lama menjadi tenaga kontrak,” katanya.

Harapan yang sama dituturkan Ketua Guru Honorer Banjarmasin, Ali Wardana. Menurutnya, honorer K2 sudah sangat berharap mereka diterima sebagai PPPK. “Memang bersaing juga dengan umum dan guru swasta. Kami sangat berharap para guru honorer mendapat dispensasi di seleksi tahun ini,” harapnya. (mof/tof/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X