Zona Oranye Meluas di Banjarmasin, Ortu Siswa Minta PTM Ditunda

- Kamis, 15 Juli 2021 | 14:33 WIB
SEMENTARA DITUTUP: SMPN 33 di Kompleks Permata Surya Kelurahan Basirih, Banjarmasin Barat. Foto diambil Rabu (14/7). \ FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
SEMENTARA DITUTUP: SMPN 33 di Kompleks Permata Surya Kelurahan Basirih, Banjarmasin Barat. Foto diambil Rabu (14/7). \ FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Lonjakan kasus positif COVID-19, otomatis mengubah peta penularan di Banjarmasin. Kini, zona oranye sudah meluas.

Semula hanya berada di beberapa rukun tetangga (RT) di enam kelurahan. Kini sudah menjadi sembilan kelurahan.

Mengacu data Dinas Kesehatan terbaru, yakni di Kelurahan Sungai Miai, Sungai Andai, Surgi Mufti, Pekapuran Raya, Pemurus Dalam, Tanjung Pagar, Belitung Selatan, Melayu dan Kelurahan Basirih Selatan.

"Ini sudah warning (peringatan)," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Banjarmasin, Machli Riyadi  (14/7).

Lalu, bagaimana nasib sekolah yang berada di zona oranye baru dan terlanjur dibuka?
Machli meminta pembelajaran tatap muka (PTM) tetap berjalan seperti biasa. Sembari menunggu hasil evaluasi dari kepala sekolah dan Dinas Pendidikan.

"Nanti terlihat, apakah ada siswa yang tertular. Kalau ada, terpaksa sekolahnya ditutup dulu," tegasnya.
Sementara itu, baru tiga hari PTM, beredar kabar yang meresahkan orang tua siswa. Bahwa seorang guru SMPN 33 Banjarmasin diduga tertular.

Salah satu wali murid, berinisial MR mengaku sangat khawatir. "Yang saya dengar, ia sempat ke sekolah dan berinteraksi dengan yang lain," ujarnya.

Dia berharap pemko mau meninjau ulang kebijakan PTM. Bukan dibatalkan, tapi ditunda sementara. MR pun membandingkan dengan kebijakan pemprov yang enggan membuka SMA dan SMK di Banjarmasin.

Pantauan Radar Banjarmasin kemarin siang, sekolah di Kompleks Permata Surya, Basirih itu tampak sepi. Ketika kepala sekolah, Syaiful dihubungi untuk konfirmasi, nomor ponselnya tak kunjung tersambung.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina SMP Disdik Banjarmasin Sahnan membenarkannya. "Hasil tes PCR-nya baru keluar, positif. Tapi tidak bergejala," ujarnya.

Diceritakan Sahnan, guru itu baru bepergian ke Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dugaan Sahnan, sudah tertular corona sebelum ke sekolah.

"Sempat masuk ketika PTM, tapi tidak berinteraksi dengan siswa dan guru lainnya," jelasnya. Sekarang, ia sedang menjalani isolasi mandiri.

Disdik pun kembali menutup sekolah. PTM kembali digantikan PJJ alias belajar daring di rumah. "Disterilkan dulu sekolahnya. Bila beberapa hari mendatang tak ada masalah, mungkin dibuka lagi," tutup Sahnan. (war/fud/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X