Banjarbaru Resmi Tunda PTM Terbatas, Tak ada Dispensasi Zonasi

- Kamis, 15 Juli 2021 | 15:43 WIB
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas resmi ditunda. Kasus yang melonjak menjadi pertimbangan Pemko Banjarbaru untuk menunda PTM yang rencananya dimulai per tanggal 12 Juli lalu.
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas resmi ditunda. Kasus yang melonjak menjadi pertimbangan Pemko Banjarbaru untuk menunda PTM yang rencananya dimulai per tanggal 12 Juli lalu.

BANJARBARU - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas resmi ditunda. Kasus yang melonjak menjadi pertimbangan Pemko Banjarbaru untuk menunda PTM yang rencananya dimulai per tanggal 12 Juli lalu.

Terkait penundaan ini, Pemko Banjarbaru tak memberi dispensasi. Artinya, penundaan berlaku secara menyeluruh kepada semua sekolah. Baik yang berada di zona merah hingga hijau.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, M Aswan memastikan bahwa pihaknya tak ada memberikan dispensasi pelaksanaan PTM. Meskipun disebutnya bahwa ada sejumlah sekolah yang berlokasi di zona hijau atau oranye.

"Sementara ini (penundaan) diseragamkan. Memang kita melihat ada beberapa daerah lain yang membuka PTM di zona-zona tertentu, tapi kalau Banjarbaru kita seragamkan," kata M Aswan.

Penyeragaman ini kata Aswan tak lebih dari cara untuk mencegah potensi penularan. Terlebih pandangnya wilayah Kota Banjarbaru terbilang padat dan tak begitu luas seperti daerah lainnya.

"Kalau daerah lain mungkin tersebar dan luas wilayahnya. Kalau kita cukup padat dan saling berdekatan. Jadi potensi penularan lebih tinggi, ini yang kita pertimbangkan," tegas Aswan.

Soal kepastian batas penundaan, Aswan mengklaim belum bisa memutuskan. Hal ini katanya mengingat tren kasus Covid-19 masih tergolong belum melandai beberapa waktu terakhir.

"Kita belum bisa pastikan kapan PTM akan dihelat. Yang jelas dari arahan pak Wali Kota, jika Covid-19 mulai melandai maka PTM akan kita buka, tapi melihat kondisi sekarang kita masih tak membuka," tambahnya.

Yang makin membuat menjadi pertimbangan, Aswan menyatakan jika kasus di Banjarbaru masih termasuk yang tertinggi di Kalsel. Maka dari itu, PTM katanya cukup berisiko digelar untuk sementara waktu ini.

"Yang jelas kita tidak ingin memicu ada klaster baru, kalau buka tutup kan juga berisiko. Tren kasus kita Banjarbaru tertinggi kedua di Kalsel setelah Banjarmasin, intinya kami tidak mau mengambil risiko tadi," ucapnya.

Lantas bagaimana dengan hasil verifikasi tim Satgas terkait kesiapan prokes di sekolah-sekolah? Aswan menyebut pada dasarnya hasil verifikasi untuk semua sekolah dinyatakan sudah memenuhi.

"Untuk sekolah yang kita usulkan sudah diverifikasi dan hasilnya sudah siap pada intinya. Kalau nanti akan dibuka lagi, kita tidak perlu verifikasi lagi, pakai data yang ada saja," tuntasnya seraya meminta orang tua atau wali murid memahami kondisi ini. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X