Besok PTM Dievaluasi, SMPN 33 Disterilkan PMI

- Jumat, 16 Juli 2021 | 16:20 WIB
STERILISASI: Seusai satu guru dinyatakan positif covid, bangunan SMPN 33 Banjarmasin di Basirih disemprot petugas PMI dengan disinfektan, kemarin (15/7). | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
STERILISASI: Seusai satu guru dinyatakan positif covid, bangunan SMPN 33 Banjarmasin di Basirih disemprot petugas PMI dengan disinfektan, kemarin (15/7). | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN – Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk PAUD, SD dan SMP di Banjarmasin akan dievaluasi. Terlebih setelah seorang guru SMPN 33 Banjarmasin positif terinfeksi COVID-19.

"Kasus ini menjadi catatan khusus untuk menjadi bahan evaluasi kami," janjinya kemarin (15/7) di Balai Kota.
Ditegaskannya, sekolah di Kelurahan Basirih Kecamatan Banjarmasin Barat itu kembali ditutup. Sesuai kesepakatan bersama antara Dinas Pendidikan dan para kepala sekolah.

"Termasuk sekolah yang berada di zona oranye dan zona merah. Tidak boleh dibuka. Kemungkinan, Sabtu besok akan dievaluasi,” tambahnya.

"Covid bisa menular kepada siapa dan di mana saja. Maka prokes itu sangat penting,” tegasnya.
Ibnu pun mewanti-wanti sekolah. Bahwa syarat sekolah untuk melaksanakan PTM vaksinasi para guru. Kalau tak bisa divaksin karena komorbid, minimal sudah dites usap dan hasilnya negatif.

Apalagi, pada 14 dan 15 Juli, penambahan kasus positif harian di Banjarmasin selalu melebihi angka seratus.
Sementara itu, kemarin (15/7) sekolah di Kompleks Permata Surya itu disterilisasi oleh petugas Palang Merah Indonesia (PMI). Seluruh area gedung sekolah disemprot dengan cairan disinfektan tanpa terkecuali.

Sang kepala sekolah, M Syaifullah mengatakan, sterilisasi itu merupakan hasil koordinasi dengan Disdik.
“Sementara waktu PTM juga dihentikan. Anak-anak kembali belajar daring," ujarnya.

Ia mengakui, guru yang positif COVID-19 itu sempat berinteraksi dengan pengajar lainnya, termasuk dengan siswa. Namun, ia menjamin, interaksi hanya sebatas pengarahan kepada murid untuk tetap mengenakan masker dan menjaga jarak.

"Sampai sekarang kami masih mendata siapa saja yang ada kontak dengannya,” tambahnya.

Ia menyarankan kepada guru atau siswa yang merasa kurang sehat untuk segera mendatangi puskesmas terdekat.
Lalu, bagaimana hasil pelacakan sementara? Staf tata usaha dan operator SMPN 33, Hartoyo memastikan, tak seorang pun siswa yang diketahui jatuh sakit.

"Alhamdulillah, sementara semua siswa dan guru yang hadir kemarin baik-baik saja," ujarnya.

Salah seorang orang tua murid, Halimah menuturkan, meski sang anak sudah diwanti-wanti tak melepas masker saat berada di sekolah, tetap saja ia khawatir.

“Namanya juga anak-anak, kalau tak bisa lengah,” ujarnya. “Gimana tak takut, kasusnya terus naik. Apalagi dihantui varian delta,” tambahnya.

Diakuinya, ini dilema. Anaknya butuh sekolah, tapi kesehatan juga penting. “Setelah ada seorang guru positif, saya takut. Mending ditunda dulu,” pintanya.

Orang tua lainnya, Subhan meminta pemko benar-benar siap ketika membuka sekolah di tengah pandemi.
“Dari kejadian ini (guru positif) kan terlihat ada yang kurang siap. Jangan sampai PTM malah membuat resah. Memicu klaster sekolah,” tegasnya. (war/mof/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X