BANJARMASIN – Komitmen pemerintah kabupaten dan kota membangun Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Banjar Bakula yang akan menjadi Metropolitan Banjarmasin Raya harus segera terwujud.
Harapan tersebut ini sesuai dengan Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/0295/KUM/2012 tanggal 18 Juni 2012 Tentang Pembentukan Badan Koordinasi Kerjasama Pembangunan Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjar Bakula.
Kawasan Banjar Bakula ini menghubungkan lima daerah yaitu Kabupaten Batola, Kabupaten Banjar, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan sebagian Kabupaten Tanah Laut. Luas kawasan Banjar Bakula ini diperkirakan mencapai 340.446 hektar atau 9,07 persen luas wilayah Kalsel.
Program Banjar Bakul ini sudah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman mengenai pengembangan wilayah Banjar Bakula yang melibatkan kabupaten dan kota dengan disaksikan Menteri Pekerjaan Umum yang waktu itu dijabat Joko Kirmanto.
Anggota DPRD Kalsel, H Rosehan NB mengatakan, program Banjar Bakula ini merupakan konsep pembangunan dan pengembangan daerah secara terpadu dari beberapa daerah di kabupaten dan kota untuk menjadikan kawasan strategis provinsi.
“Karena melibatkan beberapa daerah maka harus ada koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pengembangan daerah secara baik sehingga bisa terlaksana sesuai dengan target,” ujarnya.
Ia menyebutkan program Banjar Bakula ini salah satu program pemerintah untuk melaksanakan percepatan pembangunan. “Kita berharap program ini bisa cepat terealisasi untuk menuju kota metropolitan,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalsel, Muntaal Badrun mengatakan kucuran dana dari pemerintah pusat melalui APBD terus digelontorkan untuk pengembangan dan peningkatan pembangunan infrastruktur yakni untuk pembangunan kota Metropolitan di Kalsel, salah satunya program Banjar Bakula.
“Dari 10 kota metro di Indonesia, Kalsel merupakan kota metro ke 9 yang akan dikembangkan oleh pemerintah pusat,” ujarnya.
Kota metro merupakan sebuah wilayah metropolitan yang menggabungkan sebuah aglomerasi (daerah pemukiman lanjutan) yang dekat dengan pusat perkantoran atau perdagangan. Kawasan metro ini biasanya berupa daerah yang bukan bagian dari kota tapi terhubung dengan kota.
“Pengembangan dan peningkatan infrastruktur ini dilakukan secara bertahap. Saat ini pengembangan yang sudah dilakukan adalah pelebaran dan perbaikan jalan negara di kawasan Trans Kalimatan, Batola,” tegasnya.
Ia berharap, pengembangan kawasan Banjar Bakula ini bisa cepat terelisasi dan masyarakat Kalsel bisa menikmatinya. “Pengembangan kawasan metro ini bisa cepat terealisasi maka perlu ada dukungan dari pemerintah daerah,” tandasnya. (hni/al/ram)