Zona Kuning dan Hijau Boleh Salat Ied

- Senin, 19 Juli 2021 | 16:27 WIB
DIAWASI SATGAS: Pelaksanaan Salat Id di Masjid Sabilal Muhtadin diawasi satgas untuk memastikan pelaksanaan prokes dengan ketat.
DIAWASI SATGAS: Pelaksanaan Salat Id di Masjid Sabilal Muhtadin diawasi satgas untuk memastikan pelaksanaan prokes dengan ketat.

BANJARMASIN - Pelaksanaan Salat Iduladha masih menjadi pertanyaan masyarakat di saat angka kasus Covid-19 di Kalsel mengalami lonjakan. Apakah tempat ibadah boleh melaksanakan atau tidak? Jawabannya Pemprov Kalsel membolehkan atau mengizinkan.

Catatannya, masjid yang boleh melaksanakan lokasinya berada di zona kuning dan hijau dengan skala mikro. Di luar itu tak diperkenankan demi menangkal terjadinya penularan Covid-19 di Kalsel.

“Yang zonanya merah dan oranye dilarang untuk menggelar Salat Iduladha berjemaah. Bagi zona hijau dan kuning di tingkat mikro yakni desa, kelurahan, RT, boleh menyelenggarakan,” terang Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA kemarin.

Meski membolehkan melaksanakan Salat Iduladha berjemaah di luar zona merah dan oranye, dia menegaskan pengurus masjid atau panitia salat ied harus menekankan protokol kesehatan saat kegitan berlangsung. Yang paling penting, satgas Covid-19 harus dibentuk. “Untuk menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaannya, satgas harus ada,” tegasnya.

Selain adanya satgas Covid-19, dia juga mengingatkan, pengurus masjid juga harus menyiapkak alat pengukur suhu badan, masker dan hand sanitizer di tiap pintu masuk. “Ceramah juga tak harus lama. Cukup 15 menit, yang paling penting juga adalah saf harus berjarak antar jemaah,” ujar Safrizal mewanti-wanti.

Tak hanya melarang pelaksanaan Salat Iduladha berjamaah di zona merah dan oranye, Satgas Covid-19 Kalsel juga melarang takbiran keliling saat malam menjelang hari raya. “Tak diperkenankan, hal ini berpotensi terjadinya kerumunan massa,” ucapnya.

Takbiran hanya diperbolehkan di tempat ibadah yang kawasannya berada di zona hijau dan kuning. Meski diperbolehkan, namun harus dengan syarat, yakni tak melebihi 10 persen dari kapasitas tempat ibadah. “Pengawasan dari satgas harus tegas. Saya tak ingin terjadi penambahan kasus yang semakin tinggi,” tandasnya.

Terpisah, Sekretaris Umum Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Samsul Rani menyampaikan, pelaksanaan Salat Iduladha nanti akan dilaksanakan di lapangan khusus jemaah pria. Bagian dalam hanya dikhususkan kepada jemaah wanita. “Pintu masuk ke bagian dalam kami jaga ketat. Hanya khusus jemaah wanita,” terangnya kemarin.

Menurutnya, khusus di lapangan atau di bagian depan untuk jemaah laki-laki, akan mudah mengatur jarak antar saf. “Biasanya kalau di dalam akan susah mengatur. Belum lagi sirkulasi udaranya akan terjaga jika di luar,” ujarnya.

Lalu apakah Masjid Raya Sabilal Muhtadin sudah menyiapkan satgas Covid-19? Samsul mengatakan, hari ini pihaknya akan menggelar rapat koordinasi internal terkait persiapan termasuk pembentukan satgas. “Besok (hari ini) kami putuskan, termasuk jumlah petugasnya,” bebernya.

Berkaca pada pelaksanaan Salat Idulfitri lalu, jumlah petugas untuk menerapkan protokol kesehatan sebanyak 30 orang, sepuluh diantaranya petugas wanita. “Minimal sama. Tapi tak menutup kemungkinan ditambah,” tukasnya.

Menyiapkan protokol kesehatan, pihaknya sudah meminta 2 ribu lembar masker kepada BPBD Kalsel. Hal ini untuk mengantisipasi jemaah yang datang tak membawa masker. “Kami juga mengimbau kepada jemaah untuk berwudhu di rumah saja. Tapi biasanya ada saja jemaah yang wudhu di masjid. Tetap kami atur prokesnya,” tandasnya. (mof/tof) 

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X