Jangan Abai Prokes, Banyak Warga yang Enggan Pakai Masker

- Senin, 19 Juli 2021 | 16:33 WIB

BANJARMASIN - Abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan, diyakini menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus Covid-19 di Kalsel. Penerapan PPKM Mikro dinilai tak berjalan maksimal di tingkat kelurahan dan desa.

Juru bicara Satgas Covid-19 Kalsel, M Muslim mengungkapkan, sedianya untuk mencegah penularan di tingkat desa dan kelurahan, satgas di wilayah tersebut harus tegas. “Masih belum terlihat efektif penerapan PPKM Mikro kita,” katanya kemarin.

Di mengatakan, antisipasi di bagian lain sudah dilakukan dengan sangat bagus. Seperti di pintu masuk udara dan laut yang diterapkan hasil tes PCR negatif bagi penumpang. “Pintu masuk sudah sangat ketat. Tapi di tingkat desa dan kelurahan yang belum berjalan maksimal,” imbuhnya.

Menurutnya, abainya protokol kesehatan tak bisa dipungkiri lantaran sudah bosannya masyarakat terhadap kondisi pandemi. Padahal sebut Muslim, belum sirnanya pandemi harus diingat oleh masyarakat. “Penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan. Salah satunya masker jangan sampai dilepas. Saat ini mulai banyak yang abai dengan masker ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kalsel itu.

Dengan angka kasus Covid-19 di Kalsel yang terus mengalami peningkatan ini ujar Muslim, satgas di PPKM Mikro harus benar-benar menjadi ujung tombak. Tanpa ketegasan maka penularan Covid-19 akan terus terjadi. “Di PPKM Mikro sudah sangat cukup di level RT yang menegur warganya di saat kawasannya terjadi abai protokol kesehatan. Seperti kerumunan dan tak memakai masker. Saat ini masih marak,” sebutnya.

Berbicara antisipasi, dia menegaskan Satgas Covid-19 Kalsel sudah bersiap sejak dini ketika terjadi lonjakan kasus yang terus tinggi.

Salah satunya adalah menyiapkan tempat karantina khusus. Fasilitas isolasi khusus ini meliputi gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Panglima Batur, BPSDMD Ambulung Banjarbaru, Bappelkes Kalsel di Banjarbaru, termasuk Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru. “Di Ambulung sudah mulai ada yang mengisi,” terang Muslim.

Dia menjelaskan, empat lokasi karantina ini, kapasitanya mencapai 674 tempat tidur. Paling banyak di BPSDMD Panglima Batur dengan kapasitas 202 tempat tidur, disusul Asrama Haji sebanyak 188 tempat tidur, BPSDMD Ambulung 160 tempat tidur dan Bapelkes Banjarbaru sebanyak 124 tempat tidur.

Kasus baru Covid-19 di Kalsel sendiri terus meningkat. Pada Sabtu (17/7) tadi, penambahan kasus baru jumlahnya mencapai 645 orang. Kota Banjarmasin dan Banjarbaru menjadi penyumbang tertinggi. Jika kasus baru di Banjarbaru mencapai 133 orang, di Banjarmasin jumlahnya mencapai 179 orang.

Sebelumnya, salah satu tim pakar Satgas Covid-19 Kalsel, Hidayatullah Muttaqin mengingatkan, meski kenaikan gelombang pandemi di Kalsel lebih lambat dari nasional, namun kondisi saat ini Kalsel sudah memasuki Gelombang III pandemi Covid-19.

Dia mengatakan, mobilitas penduduk di Kalsel sebagaimana dicatat Google dalam Covid-19 Community Mobility Reports masih tinggi. Indikator mobilitas retail dan rekreasi mengindikasikan kegiatan masyarakat untuk berada di pusat-pusat perbelanjaan di Banjarmasin dan Banjarbaru masih cukup tinggi, lebih besar dari situasi normal sebelum pandemi.

Dia menambahkan, mobilitas masyarakat di pasar-pasar tradisional, supermarket, toko bahan makanan dan juga apotek sangat tinggi. Jauh melebihi situasi sebelum pandemi. “Di tengah tren peningkatan kasus di Kalsel, dan ancaman penyebaran varian Delta, mobilitas penduduk perlu diturunkan untuk menahan laju penularan,” imbaunya. (mof/tof)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X