Penanganan Covid-19 di Banjarmasin: Tenda Darurat Opsi Terakhir

- Kamis, 22 Juli 2021 | 14:28 WIB
LEWAT MONITOR: Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina memantau keadaan pasien covid di Rumah Sakit Sultan Suriansyah, kemarin (21/7).
LEWAT MONITOR: Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina memantau keadaan pasien covid di Rumah Sakit Sultan Suriansyah, kemarin (21/7).

BANJARMASIN – Kasus positif COVID-19 terus bertambah. Pemko Banjarmasin pun menyiapkan tambahan tempat tidur di RSUD Sultan Suriansyah. Kemarin (21/7) pagi, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina memantau langsung persiapan tersebut.

Di rumah sakit di Jalan Rantauan Darat itu, sudah ada 50 tempat tidur. Sampai kemarin, sudah ditiduri 43 pasien corona. Hampir penuh.

Pantauan Radar Banjarmasin, tambahan ruangan dan ranjang tampak sudah siap. Berada di lantai tiga, rencananya akan ditambah dua kali lipat atau sebanyak 50 unit tempat tidur pasien.

Tinggal menyiapkan peralatan kesehatan dan sarana perawatan seperti tiang infus, regulator, kakus, hingga tambahan daya listrik.

Seusai melihat-lihat, wali kota mengklaim persiapan sudah mencapai 90 persen. Artinya, bila terjadi lonjakan pasien, rumah sakit milik pemko itu siap menghadapinya.

"Bila lantai dua dan tiga dioptimalkan, saya kira bisa menampung 125 pasien,” ujarnya.

Seluruh puskesmas juga telah diminta untuk menyiapkan fasilitas rawat inap. Pun demikian dengan rumah sakit lainnya di Banjarmasin.

"Kami sudah meminta para pimpinan rumah sakit untuk meningkatkan 50 persen tempat tidur untuk pasien covid. Mereka sudah disetuju," tambah Ibnu.

Lantas, bagaimana dengan rencana mendirikan tenda darurat? Ibnu merasa belum perlu, bahkan ia tampak enggan.

"Untuk pendirian tenda, nanti dulu. Lebih baik mengoptimalkan ruangan yang ada. Misalkan ruangan yang sebelumnya menampung tiga pasien, bisa diisi lima pasien," pintanya.

Senada dengan Ibnu, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan bahwa sejatinya kapasitas rumah sakit masih dimaksimalkan. "Kami targetkan segitu (125 tempat tidur). Tapi ditambah secara bertahap,” tukasnya.

Tentu pemko juga harus mulai merekrut tambahan tenaga kesehatan. Baik dokter maupun perawat.
"Kalau cuma ruangan dan tempat tidur saja yang disediakan, tapi tidak ada yang mengoperasikannya, ya impossible (mustahil)," tambah Machli.

Sejak kemarin, lowongan sudah dibuka. Rinciannya untuk perawat dibutuhkan sebanyak 50 orang, dokter umum sebanyak lima orang dan bidan sebanyak empat orang.

"Kontraknya lima bulan kerja hingga Desember mendatang. Tergantung melandai tidaknya pandemi. Kalau masih tidak ada tanda-tanda melandai, kontraknya ya diperpanjang. Tapi semoga dalam kurun waktu itu sudah terkendali," tutupnya. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X