MANAGED BY:
SELASA
05 DESEMBER
BANUA | HUKUM & PERISTIWA | BISNIS | RADAR MUDA | FEATURE | SPORT | RAGAM INFO | PROKALTORIAL | FEMALE

BISNIS

Kamis, 22 Juli 2021 15:15
Kalsel Tawarkan Banyak Proyek, dari Jalan hingga Rel Kereta Api
MIMPI KALIMANTAN: Rel kereta api termasuk salah satu proyek yang ditawarkan ke investor asing. | FOTO: IST

BANJARBARU – Usai menawarkan sejumlah proyek strategis bidang infrastruktur dengan nilai triliunan rupiah kepada manajemen PT Fasific Global Investment, Korea Selatan. Pemprov Kalsel akan melakukan survei teknis untuk memperkuat perencanaan proyek yang telah diusulkan ke investor asing tersebut.

Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira mengatakan, survei yang dilakukan yakni mendesain dan melakukan studi lapangan terkait kelayakan proyek strategis yang dibangun. “Baik dari perencanaan hingga di lapangannya, hingga calon investor akan menghitung kebutuhan pembiayaannya,” katanya.

Adapun proyek yang ditawarkan ke investor Korsel, di antaranya ialah pembangunan Jembatan Pulau Laut - Dataran Kalimantan senilai Rp3,6 triliun.

Saat ini, jembatan yang terletak di antara Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu itu sudah terbangun jalan penghubung. Sementara, bentang utama jembatan sepanjang 700 meter belum dibangun.

Kemudian, pembangunan Jalan Lintas Banjarbaru – Batulicin, Tanah Bumbu yang sudah memiliki Kawasan Ekonomi Terpadu (KET). Jalan sepanjang 157 kilometer ini akan melintasi Pegunungan Meratus yang bisa mempercepat jarak tempuh dibanding jalur yang digunakan masyarakat saat ini.

Estimasi biaya proyek tersebut mencapai Rp14,3 triliun, dengan tawaran pola pinjaman daerah kepada investor.

Selanjutnya, proyek yang ditawarkan yakni jalur kereta api sepanjang 215 kilometer yang menghubungkan Kota Banjarmasin – Tanjung, Kabupaten Tabalong dengan perkiraan biaya Rp25,7 triliun.

Lalu, pembangunan Pelabuhan Trisakti baru senilai Rp220 miliar di Kota Banjarmasin juga jadi alternatif investor Korsel yang berminat berinvestasi di Kalsel. Jika proyek ini ditambah dengan kawasan industri terpadu di Mantuil, investasi diperkirakan mencapai Rp2 triliun.

Terakhir, proyek tambahan yang ditawarkan Pemprov Kalsel adalah pembangunan Pusat Jantung Terpadu di RSUD Ulin Banjarmasin senilai Rp175 miliar dengan pola kerja sama berupa pinjaman.

Terkait pembiayaannya, Fajar memaparkan Pemprov Kalsel dan PT Facifik Global Investment akan melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas anggaran yang dibutuhkan nanti.

“Nanti akan ketemu dengan timnya Pemprov untuk menanggapi biaya yang dihasilkan dari survei dan penelitian mereka terhadap proyek strategis ini,” jelasnya.

Dia menyebut, setelah PT Pacifik Global Investment melihat sejumlah dokumen perencanaan hingga kajian di lapangan, kemudian pihak perusahaan tersebut akan menghitung berapa besar biaya yang harus dikeluarkan.

“Setelah dapat angkanya, baru mereka akan mengajukan ini ke tim Pemprov Kalsel terkait usulan perencanaan proyek strategis ini,” paparnya.

Dari hasil tersebut, dia mengungkapkan akan terjadi diskusi antara Pemprov Kalsel dan PT Fasicifik Global Investment terkait prosedur pembiayaan. "Seperti proyek ini dibiayai mereka dulu baru setelah itu kita cicil. Atau pemerintah bekerja sama dengan badan usaha, bisa berupa pinjaman maupun konsesi (pengelolaan) pemberlakuan tarif dengan kurun waktu tertentu,” tuturnya.

Terlebih, dirinya menuturkan akan melakukan kesepakatan dengan tenggang waktu yang singkat. Sehingga, proyek ini mampu terlaksana.

“Membahas ini sampai tuntas hingga mufakat yang targetnya kami usahakan secepatnya, minimal 1 hingga 7 bulanan sampai terjadi perjanjian kerjasama,” paparnya.

Sebelumnya, lantaran menghabiskan anggaran sangat besar, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memutuskan untuk menawarkan sejumlah proyek strategis bidang infrastruktur dengan nilai triliunan rupiah kepada manajemen PT Fasific Global Investment, Korea Selatan.

Penjajakan kerja sama tersebut telah dipertajam dalam penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan di ruang rapat Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Jumat (2/7).

Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan, setelah penandatanganan MoU, akan dilanjutkan dengan tahapan lain yang lebih detil. Sehingga bisa dilakukan Memorandum of Agreement (MoA).

“Kita harapkan jarak MoU dan MoA tidak terlalu lama, karena perencanaan ini bagi Kalsel sudah lama sekali: sejak 2016 direncanakan." ujarnya usai melakukan pertemuan.

Dikatakannya, sebenarnya ada banyak proyek pembangunan di Kalsel. Namun yang ditawarkan hanya sebagian. "Yakni yang menjadi skala prioritas dan mampu memberikan dampak luas terhadap perekonomian Kalsel," katanya.

Menurutnya, Kalsel memiliki masa depan cerah terkait dunia usaha. Karena terdapat banyak potensi, mulai perkebunan, kekayaan laut, kekayaan alam dan sebagainya.

Namun diakuinya, untuk mengolah hasil yang maksimal, diperlukan infrastruktur dan sarana/prasarana yang memadai. Karenanya kerja sama lebih banyak ditujukan kepada penyediaan infrastruktur, sehingga bisnis lain bisa terdorong.

“Infrastuktur rumah sakit bonus saja ini, karena Korea terkenal dengan medical bisnis yang baik, maka belajar dengan Korea sesuatu yang lumrah,” ujarnya. (ris/ran/ema)


BACA JUGA

Selasa, 15 September 2015 13:40

Gedung Sekolah Negeri di Banjarbaru Ini Hancur, Siswa Sampai Harus Kencing di Hutan

<p>RADAR BANJARMASIN - Ironis, itulah kata yang tepat menggambarkan kondisi SMPN 6 Banjarbaru.…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers