Sambang Lihum Perlu Gudang Obat

- Kamis, 22 Juli 2021 | 15:16 WIB
PERLU PERHATIAN: Suasana RSJ Sambang Lihum beberapa waktu lalu. RSJ milik Pemprov Kalsel ini memerlukan gudang penyimpanan obat untuk para pasien. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
PERLU PERHATIAN: Suasana RSJ Sambang Lihum beberapa waktu lalu. RSJ milik Pemprov Kalsel ini memerlukan gudang penyimpanan obat untuk para pasien. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Meski sudah diusulkan sejak 2018, namun hingga kini Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum belum bisa merealisasikan pembangunan gudang penyimpanan obat untuk para pasien.

Kepala Bidang Penunjang Medik pada RSJ Sambang Lihum H Rudi mengatakan, sebelumnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk pembangunan gudang obat sempat tersusun, namun pelaksanaannya tertunda lantaran ada refocusing anggaran.

"Jadi pembangunan gudang obat untuk RSJ Sambang Lihum belum bisa terealisasi," ujarnya, Rabu (21/7).

Padahal menurutnya, gudang obat tergolong mendesak di RSJ Sambang Lihum. Sebab, saat ini rumah sakit terpaksa menyimpan obat-obatan di beberapa tempat terpisah. "Obat-obatan saat ini ada yang disimpan di ruang laboratorium, IPSRS, hingga ruang pelayanan anak dan remaja," ujarnya.

Meski sudah melakukan penyimpanan standar dengan pengaturan suhu, namun menurut Rudi, RSJ Sambang Lihum tetap memerlukan gudang obat sentral. "Agar lebih memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," bebernya.

Selain itu,dia mengungkapkan, dengan adanya ruang khusus nantinya ruang pelayanan lain yang saat ini dimanfaatkan untuk penyimpanan obat bisa dimaksimalkan hanya untuk melayani pasien.

Pada dasarnya jelas Rudi, RSJ Sambang Lihum juga meminta pembangunan IGD lanjutan. Namun gudang obat menjadi yang lebih mendesak saat ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel yang juga membidangi Kesehatan, H Iberahim Noor mengharapkan kebutuhan RSJ Sambang Lihum itu bisa segera terpenuhi.

"Mudah-mudahan dalam perubahan APBD Kalsel 2021 jika memungkinkan. Namun tidak menutup kemungkinan pula bantuan dari pemerintah pusat," ujarnya.

Tetapi paling tidak ujarnya pada APBD Kalsel tahun 2022 bila anggaran memungkinkan. "Kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19, cukup mempengaruhi terhadap keuangan daerah," tambah Iberahim Noor. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X