BATULICIN - "Kita tidak tahu di antara kita siapa doanya yang dikabulkan Tuhan. Bisa wartawan, petani. Bisa siapa saja. Itu kenapa kita harus doa bersama, semua". Ini diucapkan Bupati Zairullah Azhar sesaat sebelum menggelar doa bersama. Supaya wabah corona bisa hilang.
"Selain usaha medis. Kita juga perlu berdoa. Brunei Darussalam bisa nol kasus transmisi lokal, salah satunya adalah melalui doa-doa," kata Zairullah.
Mengikuti jejak Brunei, Zairullah menggelar doa bersama di Desa Wonorejo Kecamatan Satui pada Kamis (22/7) pagi kemarin. Dimulai dengan baca yasin, selawat, zikir, dan doa-doa.
Kata Zairullah, ada orang-orang yang doanya cepat dikabulkan Tuhan. Itu mengapa doa bersama perlu digelar. "Kita tidak tahu siapa doanya diterima," ingatnya.
Dia percaya, selain upaya jasmani dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mencegah wabah juga perlu dengan mendekatkan diri dengan Tuhan. "Ini sering kita lupa. Brunei membuktikan, usaha maksimal bergabung dengan doa," tambahnya.
Doa bersama kemarin dilakukan serentak di 50 desa. Dipimpin masing-masing SKPD. Rencananya akan dilakukan di semua desa, sebanyak 149 desa. Jadi total pelaksanaan doa bersama selama tiga hari.
Ustaz Hidayatullah yang ikut rombongan mengatakan bahwa hasil penelitian imunitas yang kuat dapat melawan corona dengan efisien. "Imunitas itu dibangun efektif melalui jiwa. Jiwa yang tenang adalah kunci kesehatan raga. Di sini poinnya," ujarnya.
Doa bersama, kata ustaz, juga akan membangun rasa tentram secara kolektif. "Coba lihat orang zikir bersama itu, tenang kan," ujarnya.
Melalui peran tokoh agama, ustaz percaya kepatuhan protokol kesehatan akan mudah ditingkatkan grafiknya. "Hanya saya berharap kegiatan ini rutin. Supaya jadi kebiasaan, tidak hanya di masa pandemi," imbaunya.
Sementara itu per 21 Juli tadi, Tanah Bumbu mencatat kesembuhan sebanyak 15 orang. Tapi kasus baru juga bertambah empat orang. Total sudah ada 3.454 kasus, meninggal sebanyak 106 orang, sembuh sebanyak 3.020 orang, dan yang masih dirawat sebanyak 328 orang.
Dari penelusuran Radar Banjarmasin, Brunei Darussalam memang mencatat nol kasus transmisi lokal. Selain didukung dengan sistem pemerintahan kesultanan yang begitu efektif mendisiplinkan warga, Brunei juga membangun kepercayaan diri dengan menguatkan mental warganya dengan memperbanyak kegiatan agama.(zal/dye/ema)