ASN Penyintas Covid Didata, PMI Minta Bantuan Pemko dan Pemprov

- Jumat, 23 Juli 2021 | 10:45 WIB
DONOR PLASMA: Transfusi darah di unit donor PMI Banjarmasin, beberapa waktu lalu. Di tengah lonjakan kasus, plasma konvalesen paling dicari. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
DONOR PLASMA: Transfusi darah di unit donor PMI Banjarmasin, beberapa waktu lalu. Di tengah lonjakan kasus, plasma konvalesen paling dicari. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Melonjaknya angka kasus positif COVID-19 membuat Unit Donor Darah PMI Banjarmasin kewalahan memenuhi permintaan plasma konvalesen.

Sayangnya, permintaan yang terus meningkat dari keluarga pasien atau rumah sakit, tak seiring dengan semakin mudahnya mencari pendonor plasma.

Kepala UDD PMI Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit mengaku kini sangat bergantung kepada bantuan Pemko Banjarmasin dan Pemprov Kalsel.

"Kami ingin agar ASN yang pernah terinfeksi corona dan kemudian sembuh, segera didata. Kemudian, diinstruksikan untuk bisa mendonorkan plasma-nya kepada PMI," harapnya, kemarin (22/7).

Lelaki yang akrab disapa Rama, itu mengatakan bila melihat potensi yang ada di kalangan ASN, baik pemprov maupun pemko, ia menilai bisa memproduksi lebih banyak plasma konvalesen.

"Dari data ada 3.500 orang yang sembuh, beberapa persen saja dari kalangan ASN, sudah bisa memenuhi kebutuhan plasma kita. Karena satu pendonor bisa menghasilkan dua kantong plasma," tekannya.

Ia yakin, strategi ini bisa mengatasi keadaan sulit ini. "Informasi yang saya terima, unit transfusi darah di sejumlah rumah sakit pun kesulitan memproduksi plasma konvalesen lantaran minimnya pendonor. Akhirnya, tak sedikit yang meminta plasma ke sini," ungkapnya.

Guna memudahkan pelayanan, Rama menjamin, pendonor tak perlu jauh-jauh mendatangi UDD PMI. Cukup mengecek darah di daerahnya masing-masing.

"Kemudian, daerah nanti yang mengirimkan darahnya kepada kami untuk dicek titer antibodi-nya. Bila bagus, baru si pendonor datang ke sini. Saya rasa itu lebih efektif," sarannya.

Pada akhirnya, lonjakan permintaan terapi plasma hanya berarti satu hal: pandemi semakin mengancam. "Kalau sudah perlu donor plasma, artinya kondisi pasien antara sedang dan berat," tutupnya. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X