BANJARMASIN - Kabar duka menghampiri insan sepak bola Banua. Salah satu wasit senior, Aminullah menghembuskan napas terakhir di usianya yang ke-58 tahun akibat penyakit yang liver. Almarhum meninggal pada pukul 09.30 Wita di Rumah Sakit Anshari Saleh, Banjarmasin, kemarin (23/7) pagi.
Almarhum disalatkan bakda Asar di Masjid Kanas, Alalak Tengah. Dimakamkan di alkah keluarga setempat, tak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Alalak Tengah, RT 15.
Aminullah meninggalkan seorang istri bernama Rusnani dan dua orang anak. Semasa hidup, pria yang akrab disapa Om Amin termasuk sosok disiplin dan memiliki selera humor tinggi. Sebelum meninggal, ia cukup aktif memimpin laga persahabatan para legenda pesepak bola di tanah air.
Ia juga tergabung di dalam tim Banjarmasin Old Star Selection (BOSSEL) FC yang banyak berisikan tokoh-tokoh sepak bola Banua. Selain itu, BOSSEL juga berisikan para pesepak bola legenda dari Barito Putera maupun Peseban Banjarmasin.
Sebut saja H Enong, Daryoko, H Marjono, Isnan Ali, Indra Kurniawan, Rahmadi, Indra Syarifudin, dan masih banyak lagi.
Salah satu legenda Peseban Banjarmasin, Daryoko menilai almarhum merupakan sosok yang baik dan ramah. Bahkan menilai almarhum tidak pernah marah-marah. "Beliau terkenal lucu. Bisa membuat suasana menjadi riuh karena canda tawanya," ungkap Daryoko. "Apalagi kalau beliau memimpin laga BOSSEL saat latihan, atau dalam laga persahabatan. Pasti jadi ramai karena kepemimpinannya," lanjut Daryoko sambil mengingat jasa almarhum.
Di mata rekan seprofesinya, Aminullah dikenal sebagai sosok yang tegas dan memiliki loyalitas tinggi terhadap kawan-kawan seprofesinya. "Yang paling luar biasa adalah beliau sangat suka menyantuni anak yatim. Setidaknya sekali dalam sebulan mengunjungi beberapa panti asuhan di Banjarmasin," ungkap Rayhan Rahimy.
"Tentu kami kehilangan sosok wasit senior seperti almarhum yang bisa menjadi pembimbing para wasit muda di Banjarmasin. Semoga saja surga menanti beliau di sana, amin," doanya.(bir/dye/ema)