Zairullah: Kepala Dinas Wajib Beli Buku

- Sabtu, 24 Juli 2021 | 10:39 WIB
Bupati Zairullah Azhar saat meninjau perpustakaan daerah. Dia meminta pejabat yang ke luar daerah, misal ke Banjarmasin untuk membeli buku minimal satu judul
Bupati Zairullah Azhar saat meninjau perpustakaan daerah. Dia meminta pejabat yang ke luar daerah, misal ke Banjarmasin untuk membeli buku minimal satu judul

BATULICIN - Bupati Zairullah Azhar meminta bawahannya jika berkunjung ke luar daerah, misalnya Banjarmasin, untuk membeli minimal satu buku. Balik ke daerah, buku itu disumbangkan ke perpustakaan.

"Daripada belanja yang tidak penting. Lebih baik main ke toko buku. Sumbangkan, supaya generasi muda di daerah banyak bahan bacaan," ujarnya, belum lama tadi.

Imbauan itu bahkan dituangkan dalam bentuk surat edaran. Para kepala dinas kepada Radar Banjarmasin mengakui adanya surat resmi tersebut, yang dikeluarkan baru-baru tadi.

Jauh hari sebelumnya, dalam setiap sambutan di hadapan para pejabat daerah, Bupati meminta ASN membaca dalam satu bulan minimal satu judul buku. "Wawasan itu penting. Bagaimana mau memberikan solusi atas banyaknya soalan, kalau isi kepalanya hanya hiburan semata," sindir Zairullah.

Kelemahan vital pemimpin sebutnya adalah minimnya pengetahuan. Tidak belajar, enggan baca buku, dan selalu hura-hura.

Dari hasil penelusuran Radar Banjarmasin, beberapa kepala dinas memang gelagapan saat ditanya buku apa yang dia baca terakhir kali. "Lupa judulnya, pokoknya ada," ujar seorang kepala dinas.

Bahkan memalukannya, ada kepala dinas yang menyebut buku yang dia baca saat masih sekolah. "Iya sih, itu buku pelajaran. Tapi aku suka baca," ucapnya membela diri.

Minimnya geliat literasi juga dikeluhkan tokoh masyarakat di Pagatan, Anwar Ali Wahab. "Sudah lama warga kita terlena dengan hedonisme. Kekayaan alam, membuat warga terbiasa konsumtif, lupa dengan pendidikan untuk anak-anak," ujarnya.

Diperparah lanjut Anwar dengan era digital sekarang ini. "Hape juga menyumbang pengaruh besar terhadap mundurnya minat baca dan tulis. Padahal saya pikir, hape untuk anak-anak kurang baik. Informasi di sana banyak yang tidak difilter," keluhnya.

Minimnya minat warga membaca bisa dilihat dengan tidak adanya toko buku di daerah kabutan pesisir. Bukan hanya di Tanah Bumbu tapi juga di Kotabaru. Kalaupun ada, biasanya hanya toko buku kecil, yang juga jualan keperluan kantor. Bukan toko buku yang khusus berjualan berbagai macam judul.

"Dulu pernah ada. Banyak buku. Komik juga. Tahun 2000 an rasanya. Lama-lama penjual buku kayaknya gulung tikar, ganti jualan kelontongan," kata Iwan warga di pusat kota. (zal)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X