Covid-19 Melonjak, Kapasitas Bed Rumah Sakit di Banua Mendekati 80 Persen

- Selasa, 27 Juli 2021 | 10:45 WIB
PERSIAPAN: Tenda darurat dipersiapkan di RSUD Ulin Banjarmasin untuk menjaga terjadinya lonjakan pasien COVID-19. Tenda yang didirikan sejak Minggu (25/7) malam, itu mampu menampung 20 pasien COVID-19. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
PERSIAPAN: Tenda darurat dipersiapkan di RSUD Ulin Banjarmasin untuk menjaga terjadinya lonjakan pasien COVID-19. Tenda yang didirikan sejak Minggu (25/7) malam, itu mampu menampung 20 pasien COVID-19. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Terus melonjaknya jumlah kasus baru Covid-19 di Kalsel, membuat tingkat keterisian tempat tidur atau bed accupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan semakin tinggi.

Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan, hingga kemarin (26/7) tingkat BOR mendekati 80 persen. "Bahkan, beberapa rumah sakit sudah ada 100 persen, sehingga menambah tempat perawatan," katanya.

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, dia mengungkapkan sejumlah RS mulai mendirikan tenda darurat. Salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin. "Tenda kita pasang untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu harus dilakukan perawatan di tenda," ungkapnya.

Selain mendirikan tenda darurat, Safrizal juga memastikan pemerintah telah menyiapkan tiga lokasi yang diperuntukkan pasien tanpa gejala untuk menjalani isolasi mandiri (isoman).

Namun, dia tak merinci lokasi pasti ketiga tempat tersebut, akan tetapi ketiganya mampu menampung 3.000 pasien Covid-19. "Tapi semoga itu tidak diisi kalau semua menjalankan dengan disiplin," jelasnya.

Safrizal meminta kepada bupati dan walikota agar juga melakukan penambahan kapasitas di rumah sakit di daerahnya masing-masing, guna mengantisipasi lonjakan pasien. "Sekurangnya ditambah 50 persen atau lebih. Baik ICU, maupun isolasi," pintanya.

Selain itu, dia juga berharap pemerintah kabupaten/kota menambah alat dan bahan kesehatan yang dibutuhkan. Sehingga, masyarakat yang terpapar Covid-19 dapat langsung dirawat di daerah, sebelum dirujuk ke provinsi. "Karena daya tampung provinsi walupun sudah diperluas, tetap terbatas," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, M Muslim menuturkan, untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, selain menambah kapasitas di rumah sakit rujukan, pemerintah juga mewajibkan semua rumah sakit di Kalsel memberikan pelayanan Covid-19. "Sudah kami sampaikan ke semua rumah sakit, bahkan rumah sakit yang baru buka pun wajib melayani pasien Covid-19,"ucapnya.

Pemerintah sendiri kata dia akan memberikan dukungan berupa obat-obatan khusus Covid-19 secara gratis bagi rumah sakit yang melayani pasien yang terpapar virus corona. "Terutama obat-obatan program bagi pasien Covid-19," kata Muslim

Di sisi lain, setelah sempat naik, kasus Covid 19 harian Kalsel kembali melandai. Jika sebelumnya kasus baru hampir 900, kemarin (26/7) hanya 195 kasus.

Namun kasus meninggal positif Covid-19 mengalami lonjakan hingga 17 orang. Jumlah ini jauh naik dari sebelumnya paling banyak tiga hingga lima orang dalam sehari.

Berdasarkan data Satgas Covid 19 Kalsel penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 195 orang masing-masing berasal dari Hulu Sungai Tengah, 57 orang; Tanah Bumbu, 38 orang; Kota Banjarmasin 36,orang; Kota Banjarbaru, 23 orang; Tanah Laut, 13 orang; Banjar, 9 orang; Kotabaru, 6 orang; Hulu Sungai Selatan, 6 orang; Tabalong, 4 orang; Tapin, 1 orang; Hulu Sungai Utara, 1 orang dan Balangan 1 orang.

Dengan penambahan tersebut maka total warga Kalsel yang positif Covid-19 ada 44.031 orang. Rinciannya, sembuh 36.740 orang, dirawat 6.074 orang, meninggal 1.217 orang, dan suspek 898 orang.

Kasus tertinggi masih terjadi di Banjarmasin dengan 11.569 kasus, disusul Banjarbaru 6.715 kasus dan urutan ketiga ada Tanah Laut dengan jumlah kasus 4.747. (ris/ran/ema)

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X