Pemko Ingin Cuma Sampai Tanggal 2, Pemprov Ngotot Sampai 8 Agustus

- Rabu, 28 Juli 2021 | 11:37 WIB

BANJARMASIN - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3- 4 yang diinformasikan pemerintah kota dengan Pemerintah Provinsi Kalsel simpang siur.

Pemko Banjarmasin dan Banjarbaru berencana hanya akan sampai 2 Agustus. Namun, penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA bersikeras sampai 8 Agustus. "Sesuai dengan instruksi," tegas Safrizal saat memberikan keterangan pers soal penerapan PPKM, Senin (26/7).

PPKM yang berakhir tanggal 2 Agustus jelas pejabat kemendagri ini hanya berlaku di Pulau Jawa-Bali, karena daerah tersebut sudah lebih dulu menerapkan. Sedangkan Banjarmasin maupun Banjarbaru akan melaksanakan sesuai arahan pusat.

"Kalaupun sekarang ada yang memberlakukan sampai 2 Agustus, akan diperpanjang juga sampai 8 Agustus," tegasnya.

Apakah setelah dua pekan PPKM aktivitas masyarakat akan kembali normal? Safrizal menjelaskan pemberlakuan PPKM diukur dengan persentase bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit. Jika masih tetap tinggi, tidak menutup kemungkinan diperpanjang."Sampai kita mencapai sekurang kurangnya 50 persen BOR, baru kita bisa rilis," jelasnya.

Untuk menurunkan itu, dia mengatakan bukan hanya tugas pemerintah saja, tapi juga butuh bantuan seluruh masyarakat. Caranya perkuat protokol kesehatan (Prokes). "Untuk mengerem penyebaran, kita perkuat tracking," cetusnya.

Selain Banjarmasin dan Banjarbaru yang menetapkan PPKM level 4, Pemprov Kalsel juga menetapkan PPKM level 3 di 11 kabupaten. Berlaku sejak Senin (26/7) sampai 8 Agustus mendatang. Meski dinaikkan status, belum mengarah kepada pengetatan pintu masuk di tiap daerah.

Safrizal mengatakan sampai ini belum ada kebijkan untuk melakukan penyekatan tersebut. Namun, dia menjanjikan jika angka kasus Covid-19 di Kalsel tak kunjung mengalami penurunan, bisa saja dilakukan penyekatan di pintu masuk. “Jika mobilitas masih tinggi dan angka kasus tak mengalami penurunan, pasti akan diperketat,” tegasnya.

Saat ini sebutnya, dalam penerapannya hanya dilakukan pemeriksaan, khususnya penerapan protokol kesehatan. Seperti pemakaian masker hingga penutupan beberapa tempat yang menimbulkan kerumunan.

Varian baru Covid-19 Delta memang belum ditemukan kasusnya di Kalsel. Namun peningkatan kasus cukup signifikan. “Ini soal kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan. Mari sama-sama kita lakukan pencegahan yang dimulai dari diri sendiri,” pesannya.

Sementara, RSUD Ulin Banjarmasin bersiap menambah tempat tidur hingga 400 unit. Sampai kemarin, di rumah sakit rujukan utama pasien Covid-19 di Kalsel ini, pasien yang dirawat sudah mencapai 184 orang. “Sudah 200 tempat tidur disiapkan. Ini mulai disiapkan lagi 200 tempat tidur,” terang Direktur RSUD Ulin, Suciati kemarin.

Bahkan tenda ukuran besar milik BNPB Kalsel sudah disiagakan jika nantinya pasien terus melonjak. Saat ini tenda tersebut terang Suci, dimanfaatkan sebagai ruang tunggu keluarga agar tak terjadi kerumunan di bagian dalam. “Kami tak berharap tenda ini dimanfaatkan untuk perawatan. Apalagi ruangan di RSUD Ulin, khususnya tempat tidur masih tersedia,” ujarnya. (gmp/mof/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X