Situasi RS Idaman Banjarbaru Mulai Terkendali, Tapi Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

- Kamis, 29 Juli 2021 | 11:52 WIB
MULAI TERKENDALI: Petugas RSD Idaman Banjarbaru menyiapkan kamar. Beberapa waktu terakhir, situasi genting menghinggapi Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru. Mengingat lonjakan pasien Covid-19 membuat rumah sakit rujukan ini sampai kewalahan.
MULAI TERKENDALI: Petugas RSD Idaman Banjarbaru menyiapkan kamar. Beberapa waktu terakhir, situasi genting menghinggapi Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru. Mengingat lonjakan pasien Covid-19 membuat rumah sakit rujukan ini sampai kewalahan.

BANJARBARU - Beberapa waktu terakhir, situasi genting menghinggapi Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru. Mengingat lonjakan pasien Covid-19 membuat rumah sakit rujukan ini sampai kewalahan.

Berselang beberala hari, situasi genting dipandang berangsur-angsur mulai terkendali. Hal ini dilihat dari stok oksigen yang mulai normal hingga Bad Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian bed yang sudah turun.

Jika mengacu pada data beberapa hari lalu ketika situasi RS sedang genting-gentingnya. BOR RSDI Banjarbaru sampai menyentuh angka 92 persen lebih.

Dijelaskan oleh Kasi Pelayanan Medik RSDI Banjarbaru, dr Siti Ningsih, dari data per tanggal 28 Juli 2021, BOR RSDI Kota Banjarbaru sudah turun di angka 74 persen.

Adapun, merujuk pada jumlah TT (tempat tidur) khusus perawatan Covid-19 yang tersedia di RSDI Banjarbaru. Saat ini kata Siti pihaknya punya 91 tempat tidur untuk perawatan.

"Untuk jumlah pasien (Covid-19) sampai saat ini ada 68 pasien. Ini terdiri dari ruangan ICU, ISO serta IGD. Untuk yang di IGD ada 8 orang lalu di ICU khusus Covid-19 ada 6 orang," katanya.

Semuanya kata Siti tak bisa serta merta dipastikan terkonfirmasi positif Covid-19. Sebab beberapa di antaranya masih berstatus porbable dan suspek. "Sampai saat ini (kemarin) terkonfirmasi positif itu ada 29 orang. Kalau data pasien sembuh ada 1 orang dan meninggal 3 orang dengan rincian terkonfirmasi dua orang dan satu orang berstatus probabel dan suspek," rincinya.

Terkait kesiapan oksigen, dr Siti mengatakan jika sejuah ini stok oksigen untuk perawatan pasien Covid-19 di RSDI Banjarbaru sudah normal. Namun diakuinya kendala yang juga harus mereka hadapi adalah minimnya tenaga kesehatan.

"Masalah oksigen beres tapi sekarang masalahnya tenaga kami kekurangan. Hal ini dikarenakan banyak nakes yang sedang isoman (isolasi mandiri). Kita sembari membuka rekrutmen relawan," katanya.

Sedangkan terkait lonjakan kasus kematian di RSDI Banjarbaru akhir pekan tadi. Siti menjelaskan jika ada sejumlah faktor. Termasuk katanya adanya krisis oksigen yang sempat terjadi.

"Jumlah pasien memang banyak yang antri di ICU dan belum bisa masuk ICU karena ICU kita full, sementara di lain juga full jadi tidak bisa dirujuk," ceritanya.

Oksigen sendiri kata Siti sangat vital dalam perawatan pasien Covid-19. Terlebih katanya ada beberapa pasien yang punya riwayat penyakit komorbid. "Seperti orang tidak bisa berenang lalu tenggelam. Pasien-pasien yang kondisinya berat memerlukan oksigen tekanan tinggi. Nah, pas tekanan oksigen melemah jadi susah bertahan," tuntasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X