Turun Level Cuma Harapan, PPKM Lanjut atau Setop?

- Senin, 2 Agustus 2021 | 05:37 WIB
PPKM: Warga disuruh memakai masker. Mengenai kapan berakhirnya PPKM, sangat dipengaruhi data jumlah kasus Covid-19 di suatu wilayah. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin
PPKM: Warga disuruh memakai masker. Mengenai kapan berakhirnya PPKM, sangat dipengaruhi data jumlah kasus Covid-19 di suatu wilayah. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin

BANJARMASIN – PPKM level 4 diperpanjang atau dihentikan, akan ditentukan lewat rapat satgas siang ini (2/8).

“Dievaluasi di Aula Kayuh Baimbai Balai Kota,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Banjarmasin, Machli Riyadi Minggu (1/8) sore.

Tapi hasil rapat bisa diprediksi dari data Dinas Kesehatan Banjarmasin. Terkait jumlah kasus positif per pekan dan berapa pasien yang dirawat di rumah sakit.

Namun, Machli menyatakan, pendataannya belum selesai. “Kami masih menunggu-nunggu laporan dari rumah sakit,” tambahnya.

Kendati demikian, ia mengakui, kemungkinan besar PPKM akan dilanjutkan. Paling banter terjadi penurunan level.

“Misalkan dari level 4 turun ke level 3. Sangat tergantung dari datanya. Sekali lagi, kami masih menghimpun, beberapa rumah sakit belum mengirimkannya,” jelasnya.

Terkait kesulitan selama PPKM level 4, Machli menyebut ketiadaan rumah karantina dan keengganan masyarakat menerapkan prokes. Bahkan dari yang paling sederhana seperti memakai masker.

“Ini yang menjadi persoalan. Solusinya kunci menangani pandemi sebenarnya sudah ada, yakni disiplin prokes,” tutupnya.

Sisi lain, anggota Tim Pakar COVID-19 Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin menekankan, penambahan kasus positif, sembuh dan kematian dalam sepekan terakhir merupakan akibat kondisi beberapa pekan sebelumnya.

Maka, ia merekomendasikan penilaian situasi pandemi dalam 14 hari terakhir, bukan satu dua hari terakhir.

Hidayatullah kemudian mengutip data Kementerian Kesehatan, bahwa pada 31 Juli, Banjarmasin masih berada dalam situasi level 4. Artinya, risiko tertularnya masih sangat besar. Wabah belum terkontrol.

“Respons sistem kesehatan juga terbatas. Penularan di Banjarmasin dan Banjarbaru dalam sepekan terakhir belum membaik, bahkan semakin memburuk,” tegasnya kemarin (1/8).

Per akhir Juli, di Banjarmasin sudah menyentuh 77 pasien rawat inap dan 1 kasus kematian per 100 ribu penduduk. Sedangkan di Banjarbaru, menyentuh 31 pasien rawat inap dan 11 kasus kematian per 100 ribu penduduk.

Lalu, keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) di Banjarmasin masih 71 persen dan di Banjarbaru sudah 83 persen.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X