Pemko Banjarmasin Akhirnya Mengundang Epidemiolog; PPKM Diperpanjang, 3T Harus Masif

- Selasa, 3 Agustus 2021 | 10:26 WIB
JADI KORBAN: Tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap saat tes massal pada awal pandemi di Banjarmasin. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
JADI KORBAN: Tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap saat tes massal pada awal pandemi di Banjarmasin. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN – Sesuai prediksi, PPKM level 4 di Banjarmasin diperpanjang sampai 8 Agustus. Diputuskan seusai rapat Forkopimda kemarin (2/8) sore di Balai Kota.

Bedanya, kali ini pemko mengundang epidemiolog. Akhirnya.

Catatan epidemiolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Husaini, bahwa tes massal, pelacakan kasus dan perawatan harus diperkuat.

Sebab, lebih cepat terdeteksi, semakin mudah pula penularan diisolasi. Ini juga mengurangi beban rumah sakit. “Rasio lacak kasus di Banjarmasin turun ke angka 0,7. Artinya masih sedikit yang dilacak,” tegasnya.

Soal perawatan, ia meminta satgas memperhatikan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Seharusnya ada pusat karantina terpusat.

“Disusul kepatuhan masyarakat. Harus lebih disiplin prokesnya. Ini sangat berpengaruh terhadap penambahan kasus,” lanjutnya.

Menjawab tuntutan itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina sepakat bahwa 3T (testing, tracing dan treatment) harus dimasifkan kembali.

Diakuinya, pelacakan kasus di Banjarmasin masih jauh di bawah standar nasional. Pelacakan baru memadai bila dari satu pasien dilacak sembilan kontak eratnya.

"Saat ini pelacakan masih rendah. Dari satu orang positif, hanya melacak ke satu orang lagi. Harusnya bisa empat hingga 10 orang," jelasnya.

Soal kesadaran prokes, Ibnu ingin menggandeng MUI (Majelis Ulama Indonesia) untuk menyusun naskah khutbah dengan tema penanganan wabah dalam kaca mata agama.

"Dalam sepekan, ada 686 warga yang terjaring razia prokes. Itu menunjukkan tingkat kepatuhan yang masih sangat rendah," sebutnya.

Tapi Ibnu masih yakin, operasi yustisi untuk menegakkan Perwali Nomor 68 Tahun 2020 masih efektif. “Dulu, hasilnya selama empat bulan kita bisa berada di zona hijau,” tegasnya.

Perihal tempat isolasi terpusat, ia mengatakan sudah ada di balai milik Kementerian Sosial di kawasan Jalan Mulawarman. "Kami akan pastikan lagi kebutuhan warga isoman itu,” tuntas Ibnu.

186 Nakes Puskesmas Terinfeksi

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X