Banjarbaru Makin Mengkhawatirkan, Sehari Hampir 200 Kasus Baru

- Selasa, 3 Agustus 2021 | 10:44 WIB
PEMAKAMAN: Petugas pemulasaran jenazah Covid-19 melakukan proses pemakaman. Persentase angka kematian pasien Covid-19 di Kota Banjarbaru sudah menyentuh angka 3,55 persen. | Foto: BPBD Banjarbaru for Radar Banjarmasin
PEMAKAMAN: Petugas pemulasaran jenazah Covid-19 melakukan proses pemakaman. Persentase angka kematian pasien Covid-19 di Kota Banjarbaru sudah menyentuh angka 3,55 persen. | Foto: BPBD Banjarbaru for Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Banjarbaru kian mengkhawatirkan. Bahkan dalam sehari pada 1 Agustus kemarin, tambahan kasus menembus angka 192 orang. Hampir mendekati 200 kasus.

Selain lonjakan tambahan kasus yang meroket. Angka kematian juga terpantau naik. Kini, pembaharuan tanggal 2 Agustus 2021, persentase angka kematian Kota Banjarbaru sudah menyentuh angka 3,55 persen.

Lonjakan kasus dan angka kematian ini juga membuat fasilitas kesehatan kewalahan. RSD Idaman Banjarbaru yang merupakan rumah sakit rujukan sampai beberapa kali harus membuat pengumuman layanan ditutup.

Tak hanya menangani pasien yang harus dirawat di RS. Kini juga diketahui bahwa ada ratusan orang harus menjalani isolasi mandiri (isoman). Yang mana belasan di antaranya juga tercatat meninggal dunia saat melakukan isoman.

Melihat tren dan grafik penularan yang meroket. Kondisi dan posisi Kota Banjarbaru cukup menglhawatirkan. Potensi menjadi pusat atau episentrum penularan di Kalsel pun bukan tak mungkin bisa terjadi jika lonjakan tak mampu diredam.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru, Rizana Mirza tak menampik soal adanya lonjakan kasus tersebut. Menurutnya, penyebaran virus Corona di Banjarbaru sudah terbilang tinggi.

Angka kematian kata Rizana juga menajamkan bahwa virus ini sangat berbahaya. Maka dari itu, ia untuk kesekian kalinya agar warga bisa sadar dan bersama-sama menjaga diri. Baik untuk tidak tertular maupun menularkan.

"Cukup mengkhawatirkan. Kami nakes dan RS atau puskesmas yang berada di hilirnya ini jujur saja kewalahan, karena adanya limpahan kasus. Jadi sangat penting untuk setiap orang bisa menyadari betapa pentingnya melakukan pencegahan," pinta Rizana.

Lonjakan ini kata Rizana memang sebetulnya tak hanya terjadi di Banjarbaru. Ia menilai jika daerah lain khususnya daerah tetangga juga menunjukkan grafik kasus yang tinggi.

"Banjarbaru ini kan berada dihimpitan beberapa daerah, dan daerah-daerah ini kasusnya juga tinggi. Lalu mobilitas orang ke Banjarbaru juga tinggi, di sini banyak kantor, nah pegawainya kan ada yang mobilitasnya bolak balik dari daerah lain, ini salah satu yang menambah lonjakan juga," ceritanya.

Selain tingginya mobilitas yang melintas atau bekerja di Banjarbaru. Keberadaan bandara nilai Rizana juga salah satu yang turut menambah lonjakan. Mengingat tak sedikit katanya orang yang mau berangkat atau datang dari bandara harus menginap dulu di Banjarbaru.

"Kita tidak bisa menghindari potensi ini, karena secara letak Banjarbaru ini strategis kan, artinya akses masuknya bisa dari mana saja. Apalagi kita diapit oleh daerah yang tingkat penduduknya tinggi dan padat," ungkapnya.

Syahdan, Rizana sendiri menganalisa jika virus ini sudah menyebar luas. Makanya angka pelacakan terhadap kasus baru katanya meningkat tajam hingga tembus 200 kasus baru sehari.

"Kita lihat contoh terkecil saja, semisal ada satu orang tertular di satu rumah, maka sangat berpotensi besar satu rumah ini ikut tertular, dan ini yang akhir-akhir ini kerap kita temui," ceritanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X