RANTAU - Warga Desa Lawahan Kecamatan Tapin Selatan mengeluhkan jalan Matang Asam yang rusak parah. Jalan sepanjang 3 kilometer dengan lebar 3 meter itu kondisinya berlubang digenangi air serta lumpur.
Jalan ini dibangun sejak tahun 2016 lalu. Namun sampai sekarang tidak ada pemeliharaan atau perbaikan yang dilakukan. Kalau lewat jalan sana pengendara roda dua maupun roda empat harus berhati-hati.
Kepala Desa Lawahan, Indriyadi mendapatkan laporan warga bahwa rusaknya jalan tersebut karena angkutan material pembangunan sarang burung walet. "Memang sekitar tiga tahun lalu mulai rusak. Sejak mobil angkutan material sarang burung walet lewat sana," ucapnya, Kamis (5/8). Lantas memberitahukan bahwa tiga tahun lalu belum menjabat sebagai kepala desa.
Pria yang akrab disapa Yadi ini heran di sekitar jalan itu ada 10 sarang burung walet. Tapi, mengapa tidak ada kontribusi untuk membantu perbaikan jalan. "Atas nama warga, saya memohon agar pengusaha sarang burung walet di sana bisa membantu perbaikan jalan. Apalagi sedikit banyak kerusakan karena angkutan material pembangunan," bebernya.
Menurutnya, setiap tahun sudah diusulkan perbaikan ini di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa. Sempat ingin diperbaiki dinas terkait sekitar 2 tahun lalu. Berhubung adanya pandemi Covid-19, Yadi memprediksi rencana ini dibatalkan. "Tapi nanti di Musrenbang akan terus kami usulkan. Supaya jalan ini bisa diperbaiki. Apalagi ada sekitar 250 kepala keluarga yang sering lalu lalang di jalan tersebut," jelasnya.
Lantas mengapa tidak memakai Dana Desa? Yadi menuturkan untuk memperbaiki jalan sekitar 3 kilometer berdasarkan pertimbangan pihaknya memang tidak akan cukup. "Karena kami di desa banyak juga keperluan lain. Oleh sebab itu, semoga ada perhatian khusus dari dinas terkait," harapnya.(dly/dye/ema)