RANTAU - DPRD Kabupaten Tapin melakukan pemantauan untuk memastikan penanganan Covid-19 di Bumi Ruhuy Rahayu lancar. Mengingat kasus positif sedang melonjak.
Pemantauan pertama dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Sanggul Rantau. Dilanjutkan ke Rumah Isolasi Terpusat Covid-19 di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bypass Rantau yang sekarang sudah terisi.
Rombongan datang dipimpin langsung Ketua DPRD Tapin Yamani bersama anggota Komisi II. Kedatangan wakil rakyat ini sambut langsung Direktur RSUD Datu Sanggul Rantau, Dokter Milhan.
Yamani mendengarkan keluhan Direktur RSUD Datu Sanggul terkait ketersediaan oksigen. "Memang permintaan Tapin 80 tabung setiap hari. Tapi, hanya dapat 30 tabung. Hal ini terjadi karena hampir seluruh RSUD memerlukan oksigen," jelasnya.
Wakil rakyat juga mengecek ketersediaan obat-obatan maupun tempat tidur di RSUD Datu Sanggul maupun rumah isolasi terpusat. Sementara ini masih bisa menampung pasien positif. "Hasil dari pemantauan ini langsung kami bawa Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan tim satuan tugas dan direktur RSUD Datu Sanggul," jelasnya.
Dokter Milhan memberitahukan sebelumnya bahwa keperluan oksigen memang kritis. Setiap hari pihaknya selalu mengambil ke distributor. Jatahnya memang 30 tabung. "Jadi kalau diambil pagi, sorenya sudah habis dipakai.
Kemudian diambil lagi sore, paginya juga langsung habis. Menandakan oksigen sangat diperlukan," tuturnya.
Sedangkan di rumah isolasi terpusat Covid-19 di SKB Bypass Rantau memang disiapkan merawat pasien positif yang gejala ringan dan tanpa bergejala. Sekarang sudah terisi 13 orang dari 26 tempat tidur yang tersedia.(dly/dye/ema)
