BANJARMASIN - Setelah lama tertunda, Liga Internal Peseban akhirnya memasuki babak final. Mempertemukan dua tim kuat AKT Jaya melawan GRE FC. Partai final ini rencananya akan berlangsung di Lapangan Sepak Bola Green Yakin, Kabupaten Banjar, Minggu (8/8) sore .
Sebelum melaju ke final, GRE FC sukses mengandaskan perlawanan tim bertabur bintang Khalatz melalui drama adu penalti 3-0. Sedangkan AKT Jaya melenggang mulus setelah sang lawan Pegasus FC memilih untuk mengundurkan diri.
Manajer AKT Jaya, Abdul Majid mengungkapkan semua pemainnya dalam kondisi siapa tempur. Seluruh pemain juga sudah diberikan instruksi berlatih rutin di rumahnya. Namun, Majid menilai lawan merupakan tim yang berisi mayoritas pemain muda. Jadi serangan balik dari lawan harus diwaspadai. Ini kunci permainan lawan. "Anak-anak jangan sampai hilang konsentrasi, terutama di lini belakang," ucapnya. "Kami akan tetap bermain dengan determinasi tinggi mengandalkan sisi sayap untuk memecah pertahanan lawan," tegasnya.
Manajer GRRE FC, Susilo Umumfrianto menegaskan bahwa kekompakan timnya sudah tidak perlu diragukan. Namun kondisi fisik akan menjadi tolak ukurnya dalam menentukan line up nanti. "Kami melakukan latihan sekaligus persiapan terakhir (kemarin, Red) sebelum berlaga di final," ungkapnya.
Idealnya GRRE FC diuntungkan telah bermain di babak semifinal. Ini jadi ajang pemanasan. Mengingat kompetisi lama tertunda karena terkendala pandemi Covid-19 hingga cuaca ekstrem yang sempat melanda Banjarmasin dan sekitarnya. "Kami tetap mewaspadai lawan yang bermaterikan pemain berpengalaman," katanya. "Di laga final, tentu kemenangan menjadi harga mati. Saya rasa kami akan bermain lebih terbuka sejak menit awal," tutupnya.(bir/dye/ema)