Antrean Plasma Sudah 237 Permintaan, PMI Coba Lacak Penyintas

- Senin, 9 Agustus 2021 | 10:50 WIB
DARAH PENYINTAS: Pengambilan plasma darah dari personel Polda Kalsel, beberapa waktu lalu. | FOTO: ENDANG SYARIFUDDIN/RADAR BANJARMASIN
DARAH PENYINTAS: Pengambilan plasma darah dari personel Polda Kalsel, beberapa waktu lalu. | FOTO: ENDANG SYARIFUDDIN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN – Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) kewalahan menghadapi permintaan plasma konvalesen. Warga bahkan sampai rela mengantre.

Sampai Ahad (8/8) sore, antrean itu sudah mencapai dua ratus permintaan.

“Antreannya sudah tembus 237 permintaan,” kata Kepala UDD PMI Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit.
Peningkatan permintaan sebenarnya sudah terlihat sejak akhir Juni.

Persoalannya, antara permintaan plasma dan jumlah pendonornya tak sebanding. Apakah karena banyak penyintas yang enggan mendonor?

Menjawab itu, diceritakannya, setiap hari ada saja pendonor yang singgah ke UDD.

Tapi berbeda dengan darah biasa, untuk terapi ini, harus lolos seleksi. “Kebanyakan titer antibodi pasien yang kami dapatkan rendah, jadi tak bisa menjadi plasma konvalesen,” jelasnya.

Sekarang, PMI bekerja sama dengan rumah sakit dan Bapelkes untuk melacak para penyintas. Lalu, menghubungi para pendonor yang sudah pernah mendatangi PMI.

Dr Rama sempat meminta bantuan ke provinsi-provinsi lain. Tapi ternyata, PMI di daerah lain juga sama-sama kewalahan.

“Kami mencoba meminta bantuan ke Jakarta dan Sidoarjo, ternyata mereka juga kekurangan. Antreannya juga masih panjang,” tambahnya.

Menghadapi kenyataan ini, ia berharap masyarakat semakin disiplin dalam prokes. Jangan sampai mereka juga sibuk ke sana-sini mencari pendonor plasma. (gmp/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X