BANJARMASIN - Pandemi menjadi pukulan berat bagi para pelaku usaha. Sejumlah aturan mau tidak mau harus dipatuhi. Para pebisnis pun harus putar otak agar tetap bertahan.
Salah satunya Dini (25), warga Banjarmasin. Ia melakoni bisnis skincare sejak beberapa tahun belakangan. Karena pandemi, dagangannya lesu. Ia kemudian beralih ke jualan online.
"Mau tidak mau harus cari cara biar tetap bisa usaha," ujarnya.
Memanfaatkan kemudahan media sosial, ia pun gencar melakukan promosi. Baik melalui WhatsApp, Instagram, dan Facebook.
"Kita juga tidak boleh malu menawarkan ke teman-teman. Masa sulit sekarang ini bukan saatnya lagi mementingkan ego," ujarnya.
Untuk menarik minat pelanggan, ia sengaja menjual produk yang terjangkau. Juga dengan bahasa promosi yang lugas dan sederhana.
Selain itu, konsistensi juga kunci penting bertahannya sebuah usaha. Dengan aktif membuat postingan atau stories di laman media sosial. Sehingga produknya bisa dijangkau oleh pengguna sosmed.
"Harus gencar promosi, karena bisa menjangkau calon pembeli lebih banyak," ujarnya.
Upaya ekstra juga dilakoni para pebisnis bunga di Banjarmasin. Meski ada penurunan daya beli di beberapa jenis produk bunga, para pebisnis kreatif ini pun perlahan beralih ke sistem pemasaran online.
"Sekarang lebih banyak melayani online," ujar Fatimah, karyawan salah satu toko bunga di Banjarmasin.
Dengan memasarkan lewat online, penjualan bunga bisa menjangkau bahkan hingga ke luar kota. "Lumayan luas jangkauannya," ujarnya.
Selain itu, para staf pemasaran toko bunga juga harus berupaya ekstra. Dengan menyebarkan brosur-brosur berisi promo ke sejumlah perusahaan dan perbankan. "Harus berusaha ekstra selama pandemi," tuntasnya. (tia/bin/ema)