Latah. Setelah penghapusan mural mirip Pak Jokowi di Tangerang, mural sindiran penanganan pandemi di Banjarmasin dihapus Satpol PP.
***
BANJARMASIN – Mural yang menyindir penanganan pandemi di pagar eks Pelabuhan Marla di Jalan RE Martadinata itu dihapus Satpol PP.
Padahal, mural berwarna kuning cerah dengan tulisan “wabah sebenarnya adalah kelaparan” itu baru terpampang beberapa hari.
Dilapis dengan cat warna cokelat muda, penghapusan pada Rabu (18/8) malam itu ditonton warga sekitar dan pengendara.
“Kami sikapi dengan pengecatan ulang,” kata Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin kemarin (19/8).
Apa alasannya? Dia menyebut nada mural itu mudah ditafsirkan ke mana-mana.
“Ke depan, kami berharap kepedulian warga sekitar. Termasuk RT. Kalau ada indikasi (pelukisan mural) ditindak, agar tak terulang,” tambah mantan Camat Banjarmasin Timur tersebut.
SEBELUM DIHAPUS: Mural sindiran pandemi di Jalan RE Martadinata sebelum dihapus pemko. Foto diambil pada tanggal 17 Agustus kemarin. Foto: Endang S/Radar Banjarmasin
Terpisah, bagi Direktur Borneo Law Firm, Muhammad Pazri, penghapusan mural ini merupakan bukti bahwa ruang kebebasan berpendapat dan berekspresi semakin menyempit.
“Hanya menguatkan dugaan bahwa pemerintah semakin anti kritik,” ujar pengacara muda itu.
Menurutnya, mural atau grafiti merupakan bentuk kritik, ekspektasi dan aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui kesenian urban.
Penghapusan hanya akan mengarah pada pembungkaman.