Banjarmasin Banyak Dapat Kiriman Sampah Lewat Sungai Martapura, Bupati Banjar Mengaku Bersalah

- Jumat, 20 Agustus 2021 | 11:04 WIB
BERSIH -BERSIH SUNGAI: Para relawan membersihkan sampah di Sungai Martapura, Banjarmasin beberapa waktu lalu. Banyak sampah di Sungai Martapura merupakan kiriman dari wilayah hulu.
BERSIH -BERSIH SUNGAI: Para relawan membersihkan sampah di Sungai Martapura, Banjarmasin beberapa waktu lalu. Banyak sampah di Sungai Martapura merupakan kiriman dari wilayah hulu.

BANJARMASIN - Bupati Banjar Saidi Mansyur merasa bersalah. Dia menyesal adanya persoalan sampah sungai yang ada di Sungai Martapura Banjarmasin.

“Rasa bersalah ini saya sampaikan karena banyak sampah kiriman yang berasal dari daerah kami,” tuturnya usai dilakukannya penandatanganan nota kesepakatan bersama antara Pemprov Kalsel, Pemkab Banjar dan Pemko Banjarmasin tentang percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Martapura melalui program Sungai Martapura Bersih, Unggul, dan Asri (BUNGAS) kemarin.

Saidi menuturkan, Kabupaten Banjar memang bagian hulu dari Sungai Martapira. Maka persoalan ini harus diselesaikan sebelum sampai di hilir.

Sampah, enceng gondok hingga beberapa potongan kayu pun masuk ke hilir Banjarmasin yang membuat Sungai Martapura di Banjarmasin mengalami pencemaran dan tak bersih.

“Kami merasa bersalah sampah ke Banjarmasin. Memang karena di hulu banyak kegiatan masyarakat, seperti tambang yang perlu kita antisipasi bersama agar tidak menyebar ke hilir,” ujar Saidi kemarin.

Dia menyampaikan, beberapa penanganan sudah dilakukan pihaknya. Seperti program Air Santri. “Terbaru di Kabupaten Banjar juga akan dibangun Bendungan Riam Kiwa yang nantinya akan dapat berperan penting dalam penanganan daerah aliran sungai,” katanya.

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menuturkan, persoalan penanganan sampah di Sungai Martapura Banjarmasin memang harus dikolaborasikan bersama. Berada di kawasan hilir, pihaknya hanya bisa pasrah menerima sampah kiriman.

Dia mengatakan, ada sekitar 35 juta kubik air yang masuk ke Sungai Martapura Banjarmasin yang menjadi beban dan harus dialirkan dengan baik. Sayangnya, sumbatan sampah terangnya masih meluber ke permukiman. “Dengan kesepakatan ini penanganan di hulu bisa ditangani dengan baik,” ujarnya.

Untungnya, terang Ibnu, ketika persoalan sampah ini terjadi, tim yang mereka miliki dari Dinas PUPR dan bantuan dari beberapa komunitas sungai yang ada di Banjarmasin, sigap menangani ini. “Kami sangat berkepentingan dengan program ini, khususnya untuk penanganan sungai dan pemukiman kumuh di Banjarmasin,” ucapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana mengungkapkan, Sungai Martapura pada tahun 2020 tadi mengalami pencemaran dengan status cemar sedang dengan indeks kualitas air 64. “Ini pekerjaan rumah yang berat bagi kita untuk di dua wilayah ini (Banjar dan Banjarmasin),” sebut Hanifah.

Persoalan ini terangnya tak hanya berada di kawasan hulu, akan tetapi persoalan juga di kawasan hilir. “Dengan ada nota kesepakatan bersama ini, dapat kita antisipasi dan cegah agar tak berat lagi,” imbuhnya.

Tak bisa dipungkiri sebutnya, di kawasan hulu, aktivitas tambang, perkebunan, pertanian hingga perikanan dan belum lagi sampah-sampahnya, jika tak dilakukan penanganan, maka di kawasan hilir akan mendapat dampaknya.

“Wajar saja apa yang dikatakan pak Bupati Banjar sampahnya lari ke Banjarmasin. Ini yang perlu dikolaborasikan bersama kedepannya,” cetusnya sembari mengatakan program ini menggunakan konsep rediscovery dengan tujuan mengembalikan Sungai Martapura sebagai urat nadi ekonomi di tengah kompleksitas persoalan dari hulu ke hilir.

Di sisi lain, Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan, kerja sama ini dalam rangka percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan sungai Martapura melalui revitalisasi yang akan melibatkan beberapa pekerjaan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X