BANJARMASIN – Dari enam pelamar, pansel lelang jabatan Sekdako Banjarmasin telah memerasnya menjadi tiga besar.
Mereka adalah Ikhsan Budiman, saat ini staf ahli Bupati Tanah Bumbu. Lalu Iwan Fitriady, sekarang Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Banjarmasin. Terakhir Taufik Rivani yang menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banjarmasin.
Keputusan pansel bersifat final, tak bisa diganggu gugat.
Menanggapi namanya muncul dalam pengumuman tersebut, Ikhsan mengaku akan menerima sepenuhnya keputusan wali kota.
“Karena tinggal penunjukan saja. Tidak ada lagi seleksi-seleksi,” ujarnya melalui sambungan telepon, kemarin (26/8).
Ditanya persiapan, sekarang ia sedang mengumpulkan informasi tentang seluk-beluk birokrasi pemko. “Supaya tidak ketinggalan informasi,” tambahnya.
Ikhsan adalah satu-satunya pelamar dari luar pemko. Dua pesaingnya, ketika dikonfirmasi, sampai berita ini ditulis sayangnya belum berkomentar.
Penunjukan sekdako akan menjadi hak prerogatif Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Ketika ditanya kriteria yang ia inginkan, Ibnu pertama-tama menyebut harus loyal. “Kalau kapasitas intelektual, rata-rata saja. Intinya sekda tidak usah berpolitik. Bekerja saja,” pesannya.
“Saya akan berdiskusi dengan pak wakil. Karena yang bersama kami nantinya kan sekda terpilih. Mungkin dua tiga hari ke depan sudah ada nama yang keluar,” jelasnya.
Setelah muncul satu nama terpilih, pemko akan mengajukannya kepada Pemprov Kalsel. Kemudian diteruskan kepada Kementerian Dalam Negeri dan Komisi ASN guna memperoleh izin pelantikan.
“Bila dihitung-hitung, prosesnya bisa sampai sebulan,” tuntas Ibnu.
Diwartakan sebelumnya, posisi nomor tiga di pemko itu lowong sejak awal tahun tadi. Ketika Hamli Kursani memasuki masa pensiun. Selama setengah tahun terakhir, kekosongan itu diisi bergantian oleh pelaksana harian (plh) dan pelaksana tugas (plt). (war/fud/ema)
