Jembatan Alalak Masih Uji Daya Tahan

- Rabu, 1 September 2021 | 14:32 WIB
MASIH DIUJI: Sebanyak 33 truk besar dengan total berat masing-masing 24 ton digunakan untuk menguji beban dan daya tahan Jembatan Sungai Alalak. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
MASIH DIUJI: Sebanyak 33 truk besar dengan total berat masing-masing 24 ton digunakan untuk menguji beban dan daya tahan Jembatan Sungai Alalak. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Sejak Senin (30/8) kemarin, Jembatan Sungai Alalak dilakukan uji laik fungsi. Sebanyak 33 truk besar dengan total berat masing-masing 24 ton digunakan untuk menguji beban dan daya tahan jembatan.

Kementerian PUPR nanti akan memutuskan hasil uji yang digelar selama dua hari ini. Sampai saat itu, jembatan masih belum dibuka untuk umum. “Kami hanya mengerjakan. Untuk kapan bisa digunakan kami tak berwenang,” tukasnya.” ujar Deputi Proyek Manajer Jembatan Sungai Alalak, Fajrin kemarin.

Dia mengatakan untuk kontruksi fisik jembatan boleh dikatakan sudah selesai. Hanya beberapa bagian penunjang yang mesti dituntaskan sebelum kontrak berakhir. Seperti bagian jalan bawah jembatan dan pengaspalan.

Uji kelaiakan ini diawasi langsung oleh Balai Jembatan Kementerian PUPR dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Pengujian dilakukan dengan metode pengukuran berupa uji beban dinamis dan statis dengan cara pengambilan data dilakukan melalui alat sensor yang sudah disiapkan di bawah jembatan. Alat tersebut mendeteksi kekuatan lantai jembatan.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Banjarmasin Syauqi Kamal mengatakan jembatan akan tuntas sesuai kontrak. Meski demikian sebutnya, untuk bisa dilintasi dan diresmikan, pihaknya menunggu perintah dari Kementerian PUPR. “Kami juga menunggu hasil uji laik fungsi ini. Semoga saja hasilnya keluar sebelum kontrak pekerjaan selesai,” harapnya kemarin.

Jika uji laik aman, maka jembatan tinggal menunggu peresmian. “Kapan diresmikan dan bisa dilintasi oleh masyarakat, kami menunggu dari Kementerian PUPR,” ujar Syauqi yang mengatakan semua kewenangan terkait peresmian ada di tangan Menteri PUPR.

Jembatan Sungai Alalak dibangun dengan model cable stayed dan struktur melengkung sebagai rancang bentang utama jembatan. Jembatan ini didesain dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton. Jembatan ini juga dipersiapkan dengan konstruksi tahan gempa dengan masa fungsi hingga 100 tahun.

Yang membuat jembatan ini terkesan megah, tiap bagian lantai utama jembatan, dihubungkan dengan kabel baja. Ada sebanyak 24 kabel yang menggantung di bagian utama jembatan.

Dibangun dengan menggunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp278 miliar, jembatan ini dikerjakan mulai tahun 2019 lalu untuk mengganti jembatan lama yang sudah tak laik dan uzur. Banyak terjadi polemik dalam pembangunan jembatan.

Salah satunya ketika rusaknya Jalan Gubernur Syarkawie pasca banjir lalu.Kala itu para sopir angkutan meminta agar jembatan lama dibuka untuk bisa dilalui mereka. Pihak Balai Jalan Nasional Banjarmasin ngotot tak mau dengan alasan jembatan lama sangat berbahaya untuk dibuka. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X