Ingin Wujudkan Rel Kereta Sampai Brunei

- Senin, 6 September 2021 | 15:56 WIB

BANJARMASIN - Kembali menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Selatan, pada periode kedua ini Sahbirin Noor ternyata masih punya keinginan besar untuk mewujudkan hadirnya moda transportasi kereta api di Banua.

Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Provinsi Kalsel tengah menjajaki pembangunan rel kereta api yang menghubungkan daratan Kalimantan dengan Negara Brunei Darussalam.

Penjajakan tersebut terungkap dalam pertemuan para gubernur se-Kalimantan, dengan perwakilan Brunei Darussalam dan pihak terkait lainnya melalui zoom meeting di Command Center, Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Jumat (3/8).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, Pemprov Kalsel ingin terus berupaya memberikan pelayanan transportasi terbaik bagi masyarakat. Salah satunya dengan mengupayakan kehadiran kereta api di Banua.

Menurut pria yang akrab disapa Paman Birin tersebut, masyarakat Kalsel saat ini sudah sangat merindukan kehadiran kereta api.

Di samping itu, dia menilai, kehadiran kereta api juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian. “Tapi, perlu usaha dan kerja keras dari semua pihak, agar tujuan ini bisa terlaksana segera dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Rusdiansyah menyampaikan, pada kegiatan zoom meeting semua kepala daerah menyatakan komitmen mendukung pembangunan jalur kereta api.

Disampaikannya, zoom meeting tersebut merupakan penjajakan awal. Nantinya, bakal ada pertemuan lanjutsn terkait rencana pembangunan rel kereta api. Mulai dari presentasi jalur, mekanisme investasi dan lain-lain.

Khusus untuk jalur kereta api di Kalsel kata Rusdianyah, kajian pembangunannya sudah selesai dan saat ini ada di Kementerian Perhubungan .“Jalurnya dari Banjarmasin sampai Tanjung sepanjang 213 kilometer. Nilai investasi diperlukan sebesar 24 triliun rupiah. Ini jumlah yang sangat besar,” paparnya.

Wacana jalur kereta api di Kalsel sendiri sudah digaungkan sejak 2017 lalu. Namun hingga saat ini masih sebatas angan-angan, lantaran belum ada investor yang berminat.

Besarnya anggaran pembangunan rel kereta api, membuat Pemprov Kalsel menawarkan proyek ini kepada manajemen PT Fasific Global Investment, Korea Selatan.

Penjajakan kerja sama tersebut telah dipertajam dalam penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan di ruang rapat Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Juli 2021 lalu.

Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira mengatakan, untuk menindaklanjuti MoU itu, Pemprov Kalsel selanjutnya melakukan survei guna mendesain dan melaksanakan studi lapangan terkait kelayakan proyek strategis yang dibangun.

“Baik dari perencanaan dan di lapangannya, hingga calon investor akan menghitung kebutuhan pembiayaannya,” katanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X