Pelantikan Dewan Kesenian Banjarmasin periode 2021-2026 diramaikan dengan pementasan kesenian tradisi Mamanda. Ikut bermain, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berperan sebagai raja.
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin
Di sebuah kerajaan, sang perdana menteri memerintahkan dua prajuritnya. Yakni Harapan Satu dan Harapan Dua untuk menyambut kedatangan sang raja.
Hari itu, bukan hari yang biasa. Karena raja akan melantik Dewan Kesenian (DK) Banjarmasin.
Namun, sebelum pengukuhan, perdana menteri merasa perlu menanyakan kesiapan penyambutan. Dari segi dekorasi keratin hingga kesiapan pengamanan.
Kesimpulannya, segala persiapan sudah matang. Perdana menteri puas dengan pekerjaan kedua prajuritnya. Satu per satu pengurus inti DK dipanggil naik ke atas panggung.
Waktu penyambutan pun tiba. Ibnu Sina tampil gagah.
Mengenakan laung dan sasirangan, raja menyibak tirai, melewati dua prajurit yang menghunus pedang.
Ketika raja sudah berdiri di tempatnya, pelantikan pun dimulai.
Demikianlah cuplikan pementasan Mamanda di aula Kayuh Baimbai, Balai Kota, Sabtu (4/9) siang.
Ketua DK Banjarmasin periode 2021-2026, Hajriansyah menjelaskan, konsep berbeda itu diniatkan untuk menghidupkan nilai-nilai seni di acara seremonial pemko.
"Konsep pelantikan seperti ini sudah dibicarakan jauh-jauh hari. Dan disetujui oleh wali kota," jelasnya seusai dilantik.
Sementara itu, wali kota mengaku baru pertama kali terlibat pementasan seperti ini. Tapi ia mengaku cukup puas dengan hasilnya.
"Cuma, tadi saya kurang menghayati peran saja," selorohnya tergelak.
Ia berharap, pertunjukan seperti ini bakal lebih sering. Tak hanya di peringatan hari jadi kota, bahkan rapat paripurna di gedung DPRD.