KANDANGAN – Sejak bulan Juni sampai Agustus tadi, titik api atau hot spot kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus bermunculan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Terpantau di lima kecamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten HSS, Syamsudin mengatakan ada sekitar 113 titik api selama tiga bulan terakhir. “Terpantau di Kecamatan Daha Utara, Selatan, dan Barat, serta Kecamatan Kalumpang dan Padang Batung,” ujarnya, Senin (6/9).
Paling banyak terdapat di tiga Kecamatan Daha. Disusul Kecamatan Kalumpang dan Padang Batung. Dari verifikasi sementara luasan lahan sudah terbakar mencapai 38,5 hektare. “Di tiga Kecamatan Daha luasan yang terbakar sekitar 30 hektare. Sedangkan Kecamatan Padang Batung dan Kalumpang sekitar 8,5 hektare,” sebutnya.
Penyebab terjadinya karhutla di Kabupaten HSS beberapa faktor. Mulai dari alam, sampai kelalaian. “Faktor dominan karena kelalaian dari manusia. Dari perusahaan tidak ada,” sebut mantan Camat Kalumpang ini.
BPBD HSS telah melakukan berbagai langkah antisipasi. Mulai dari mendirikan posko di setiap kecamatan. Membuat spanduk imbauan larangan membuka lahan dengan cara membakar karena dapat dipidana. Termasuk melakukan patrol rutin. “Patroli dilakukan oleh tim gabungan posko kecamatan dan desa,” terangnya.
Camat Daha Selatan, Nafarin menyatakan di wilayahnya telah dibentuk satu posko kecamatan, dan 16 posko desa sesuai dengan jumlah desa. “Patroli dilakukan bisa sampai tiga kali sehari untuk mencegah karhutla. Dari pagi sampai malam,” ujarnya. Antisipasi lainnya memberdayakan dan mengoptimalkan keberadaan PMK dan BPK untuk bersama-sama memadamkan titik api jika ada ditemukan karhutla.(shn/dye/ema)
