MARABAHAN - Festival Muharram 1443 Hijriah kali ini hanya di adakan tiga festival saja. Yaitu, festival Sinoman Hadrah, Maulid Habsyi, dan fashion muslimah. Acara yang diselenggarakan Disporbudpar Batola ini, menurut Bupati Batola Noormiliyani, awalnya direncanakan sangat mewah. Mengingat bulan Muharram merupakan bulan penuh makna untuk umat Muslim.
"Kami sangat mendorong segala kegiatan positif bernuansa keagamaan demi mendukung tumbuh kembangnya generasi-generasi berikutnya yang mencintai agama dan memiliki akhlakul karimah," ujar Noormiliyani.
Namun apa daya, pandemi membuat festival hanya dilaksanakan terbatas. Padahal rencana awal ada fetival rebana, lomba jukung hias, lomba da’i untuk anak-anak, remaja, dan dewasa, lomba busana muslim bekerjasama dengan beberapa desainer nasional, dan lainnya.
“Insyaallah tahun depan, jika pandemi berkurang atau turun level, syukur-syukur berakhir, kegiatan bernuansa Islami semacam ini akan lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Plt Kadisporbudpar Batola Wahyudie mengatakan, festival diikuti warga Batola dari seluruh kecamatan yang ada. "Dengan adanya kegiatan ini, semua seni bernuansa Islami di Batola tetap eksis dan berkembang," ujarnya.
Dia mengungkapkan, festival juga bertujuan untuk mengetahui perkembangan kesenian Islami. Baik tradisi maupun yang bersifat modern, serta untuk meningkatkan kualitas, pengetahuan, wawasan, dan apresiasi budaya antar pelaku seni, pemerhati, maupun masyarakat. "Festival ini diselenggarakan tiga hari. 31 grup hadrah dan habsyi, serta 20 peserta untuk fashion muslimah," ujarnya.
Sementara itu, Rahmad Hidayat salah seorang peserta Sinoman Hadrah Malintang dari Kecamatan Tabukan mengaku senang dengan adanya festival ini. Pihaknya sudah dari jauh-jauh hari berlatih agar bisa tampil maksimal. "Sudah lama berlatih untuk mengikuti festival ini," ujarnya. (bar/ema)
