Sudah Turun Level, Berbagai Daerah di Kalsel Mulai Buka Sekolah

- Rabu, 8 September 2021 | 13:18 WIB
PEDULI PENDIDIKAN: Bupati Batola Noormiliyani mengawasi siswa yang masuk PTM Agustus lalu. Batola membuka semua sekolah bahkan saat PPKM level 4 lalu. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
PEDULI PENDIDIKAN: Bupati Batola Noormiliyani mengawasi siswa yang masuk PTM Agustus lalu. Batola membuka semua sekolah bahkan saat PPKM level 4 lalu. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Daerah-daerah dengan status PPKM level 3 kini mulai membuka sekolah. Mereka menyadari pendidikan tak bisa menunggu lagi.

Hulu Sungai Tengah baru-baru tadi ditetapkan berstatus PPKM Level 3. Menyikapi relaksasi itu, Dinas Pendidikan setempat segera melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Kuota kelas terbatas dengan kapasitas 50 persen untuk satuan pendidikan SD dan SMP. Sedangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hanya boleh 33 persen.

Plt Kepala Dinas Pendidikan HST, Muhammad Anhar mengatakan pihaknya sudah memberikan rekomendasi kepada 189 satuan pendidikan PAUD, SD, SMP untuk menggelar PTM terbatas.

Sayangnya hanya 98 sekolah yang dapat izin dari posko PPKM Mikro tingkat desa dan kelurahan."Karena di beberapa kecamatan, kelurahan, dan desa ada yang belum mendapat izin dari posko PPKM. Karena di wilayahnya tidak memungkinkan menggelar PTM," ujarnya, Selasa (7/9).

Di Kabupaten Tabalong, Kadisdik Mahdi Noor mengatakan baru delapan sekolah yang melakukan PTM. Delapan sekolah itu terdiri dari SDN Banyu Tajun, SDN Mehe Seberang, SDN 3 Hikun, SDN Pasar Arba, SDN 2 Pulau Kuu, SDN 1 Pulau Kuu, SMPN 6 Tanjung dan SMPN 3 Haruai.

Proses verifikasi tersebut memiliki ketentuan yang diberlakukan Disdik sebelum memperkenankan sekolah menggelar PTM. Sekolah wajib memenuhi daftar periksa yang dikeluarkan Puskemas di wilayah terdekat dengan sekolah.

Itu berupa isian 16 item, yang didalamnya sebagai bagian dari pencegahan penularan Covid-19. Mulai dari tempat cuci tangan, sabun, tisu, tempat air, tulisan wajib prokes, disinfektan, dan alat protokol kesehatan lainnya.

Selain itu juga ada tanda jarak tempat antrean saat siswa masuk. Mereka juga wajib "ditembak" dengan pengukur suhu. Semua perlengkapan protokol kesehatan itu bisa dipenuhi sekolah dengan mengambil anggaran dari dana BOS

Di Batola, semua sekolah selain SMA sederajat juga melaksanakan PTM tanpa terkecuali.Ada 273 SD sederajat dan 58 SMP sederajat se-kabupaten Batola yang melakukan PTM. Pantauan Radar Banjarmasin, penerapan PTM digelar dengan penerapan prokes ketat dan jam belajar yang lebih sedikit.

"Karena masih level 3, semua aturan masih sama seperti sebelumnya," ujar Bupati Batola Noormiliyani kepada Radar Banjarmasin, Selasa (07/08).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batola Sumarji mengatakan PTM terus berlanjut dan tidak ada satupun sekolah yang ditutup. Hebatnya, Pemkab Batola sudah melakukan PTM sejak Batola berada pada PPKM level 4 lalu.

PTM di Hulu Sungai Utara juga sudah berlangsung sejak dua pekan. Saat ini sudah ada 63 sekolah baik SD dan SMP melaksanakan PTM. Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten HSU H Junaidi Gunawan menyampaikan 89 sekolah dalam naungan dinas sedang proses verifikasi Satgas Covid-19 Kabupaten HSU. "Bila memenuhi syarat maka dapat melaksanakan PTM," sampai Junaidi.

Berbeda dengan Tanah Laut. Meski sudah turun level menjadi level 3, Dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) masih menunggu surat edaran dari Bupati Tanah Laut tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kadisdikbud Tanah Laut Zainal Abidin mengatakan pihaknya belum mendapatkan izin untuk melakukan PTM dari Satgas Covid-19.

Tapin juga masih belum mau membuka sekolah. Bupati Tapin M Arifin Arpan berniat melakukan PTM saat masyarakat telah divaksinasi minimal 50 sampai 60 persen. "Saya menghendaki ada sekitar 50 sampai 60 persem masyarakat Tapin sudah divaksin. Baru kita berpikir untuk membuka PTM," ucapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X