Cegah Kebakaran, Pastikan Napi Tak Nakal dengan Listrik

- Jumat, 10 September 2021 | 14:32 WIB
CEK POTENSI BAHAYA: Jajaran petugas Lapas Kelas II B Banjarbaru memeriksa instalasi kelistrikan usai kejadian kebakaran hebat di Lapas Tangerang yang diduga kuat dipicu korsleting listrik. | Foto: Lapas Banjarbaru for Radar Banjarmasin
CEK POTENSI BAHAYA: Jajaran petugas Lapas Kelas II B Banjarbaru memeriksa instalasi kelistrikan usai kejadian kebakaran hebat di Lapas Tangerang yang diduga kuat dipicu korsleting listrik. | Foto: Lapas Banjarbaru for Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Kebakaran hebat melanda Lapas Tangerang baru-baru tadi. Lebih dari 40 narapidana tewas terpanggang, belasan lainnya mengalami luka-luka.

Kebakaran hebat tersebut diduga kuat dipicu dari adanya korsleting listrik di blok yang terbakar. Tak ayal, potensi korsleting listrik ini sendiri tak menutup kemungkinan juga menimpa penjara lainnya di Indonesia.

Pasca kebakaran terjadi, diketahui jika Kemenkumham RI memerintahkan agar ada pengecekan instalasi kelistrikan di tiap-tiap lapas. Di Lapas Kelas II B Kota Banjarbaru pun disebut juga telah melakukan pengecekan.

Kasi Administrasi Keamanan dan Ketertiban, Samuel Siregar bersama dengan Kasi Binadik Lapas Banjarbaru, Septyawan Kuspriyo ketika dikonfirmasi memastikan jika pengecekan sudah dilakukan.

"Sudah, tak lama usai kejadian ada arahan dari pusat dan kita langsung mengecek listrik di sini, seluruh blok sudah diperiksa, hasilnya tidak ada yang berpotensi memicu kebakaran," kata Samuel.

Pengecekan ini sendiri kata Samuel memang diagendakan berkala meskipun rentang waktunya cukup jauh. Selain faktor korlseting, salah satu yang kerap dipastikan ujarnya adalah dari kelakuan narapidana di dalam sel atau blok.

"Nah jadi selain adanya korlseting, kita juga sangat antisipasi apabila ada Warga Binaan Pemasyarakat (WBP) yang nekat atau berulah dengan aliran listrik ini. Semisal mau mencuri alirannya atau mengutak atik kabel, ini kita antisipasi dengan sidak," klaimnya.

Dirinci Samuel, fasilitas listrik di dalam blok maupun kamar memang sangat dibatasi. Yang mana listrik hanya untuk lampu penerangan serta kipas angin. Selebihnya ia menyebut tak ada fasilitas lainnya.

"Kita juga sudah koordinasi dengan pihak PLN agar lebih memastikan instalasi kelistrikan kita, rencananya dalam waktu dekat akan dicek oleh teknisi mereka. Tapi dari hasil pengecekan kita hasilnya aman," katanya.

Lantas apakah ada mitigasi lainnya untuk mencegah musibah kebakaran seperti yang menimpa di Tangerang.

Samuel menjawab jika sebelum adanya insiden di Tangerang, memang pihaknya sudah menyediakan upaya pencegahan.

"Selain pengecekan tadi dan sidak terkait WBP yang berulah dengan kelistrikan, kita juga sediakan APAR untuk tiap-tiap blok, hanya saja tempatnya di luar blok karena dikhawatirkan alat ini disalahgunakan WBP, jadi hanya petugas yang bisa mengakses," bebernya.

Ditambahkan oleh Kasi Binadik Lapas Banjarbaru, Septyawan Kuspriyo, saat ini total narapidana yang menjalani masa hukuman di Lapas Banjarbaru mencapai 1892 orang.

"Kita di sini total ada 10 blok dengan masing-masing tiap blok kisaran 100 sampai 200 orang. Jika ditanya apakah ini ideal ya tentu tidak, hampir semua lapas berstatus over capacity," pungkasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kasus Sekuriti Bunuh Petani Mulai Disidangkan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:20 WIB

Pemuda Sampit Diserang OTK, Perutnya Ditusuk

Minggu, 17 Maret 2024 | 16:50 WIB
X