BANJARMASIN – Enam rumah di Jalan 9 November RT 10 Benua Anyar, Banjarmasin Timur terbakar (13/9) subuh. Lokasi musibah persis di tepian Sungai Martapura.
Api mulai berkobar, persis menjelang azan salat subuh berkumandang. Sontak jemaah musala yang hanya berjarak 10 meter dari lokasi kebakaran berhamburan keluar. Pengeras suara tempat ibadah pun dipakai untuk membangunkan warga yang masih terlelap.
Informasi yang beredar di lapangan menyebutkan, api berasal dari rumah yang disewa Usman (63). Kebetulan rumah itu sedang kosong. Karena Usman menginap di rumah anak tertuanya di Sungai Andai, Banjarmasin Utara.
“Kami tidur di Sungai Andai. Baru tahu pas subuh ada kejadian. Entah mengapa, kali ini saya juga pengin menginap. Padahal biasanya cuma istri saja yang ke sana,” kisah Usman.
Dia yakin, sore itu sebelum berangkat, peralatan elektronik dan kompor sudah dimatikan. “Sesudah isya saya sempat balik. Teringat rumah. Setelah saya pastikan aman, baru kembali lagi ke Sungai Andai,” lanjutnya.
Perasaannya tak enak karena beberapa hari ramai kabar burung tentang teror hantu api. “Pertama katanya muncul di atas rumah saya. Lalu muncul lagi di rumah lain. Warga sebenarnya sudah menggelar ritual tolak bala seperti orang dahulu,” tutupnya.
Keluarganya kini menjadi sasaran kekesalan para korban. Usman hanya bisa bersabar. “Kami merasa tak enak. Kebetulan kami sekeluarga sedang tak di rumah. Lalu dikabarkan api berasal dari rumah kami,” ujarnya.
“Tapi musibah siapa yang mau? Harta kami juga habis. Apalagi ini rumah saudara saya, kami hanya menyewa,” tutupnya.
Sementara itu, Kapolsek Banjarmasin Timur, AKP Pujie Firmansyah menegaskan, penyebab kebakaran belum bisa disimpulkan. “Masih dalam penyelidikan,” tekannya. (lan/fud/ema)
