RANTAU – Pelaksanaan Baayun Maulid belum bisa di gelar pada tahun ini. Padahal, pada tahun 2020 tadi, prosesi Baayun maulid di Masjid Al-Mukarramah Desa Banua Halat Kiri Kecamatan Tapin Tengah juga ditiadakan, akibat dampak pandemi.
Penyelenggara beralasan, tidak mau mengambil risiko. Mereka takut, jika nekat mengadakan secara umum seperti sebelumnya, takut menambah kluster baru.
Karena, setiap agenda wisata religi ini terlaksana di Tapin, khusus masjid Al-Mukarramah, puluhan ribu masyarakat berdatangan.
Panitia pelaksana, Halim menuturkan, ditiadakannya proses baayun maulid yang rutin diadakan setiap 12 Rabiul Awal ini, berdasarkan musyawarah bersama antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat.
"Jadi, untuk skala besar kita tiadakan," ucapnya, Selasa (14/9).
Namun, tidak menutup kemungkinan Baayun maulid skala kecil diadakan. Pesertanya pun dibatasi. Hanya masyarakat sekitar saja yang boleh berhadir.
"Tapi, kita bicarakan dulu dengan yang lain dan sambil melihat perkembangan penyebaran Covid-19 di Tapin" jelasnya.
Diakuinya, hingga beberapa hari tadi banyak warga luar daerah yang menanyakan, apakah Baayun maulid di masjid Al-Mukarramah digelar tahun ini.
"Kita jawab saja, sementara ditiadakan. Mereka pun memaklumi," tuturnya.
Adapun data yang ada, saat proses Baayun maulid yang dilaksanakan 2019 lalu. Ada 4960 ayunan yang terpasang, terdiri dari 1614 khusus anak-anak dan 3346 dewasa. Peserta ada yang dari Jakarta, Bali, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. (dly/ema)
