Banyak Kekurangan, Warga Adat di HST Sampaikan Keluhan ke Mensos RI

- Rabu, 15 September 2021 | 11:02 WIB
KE PEDALAMAN: Risma naik motor ke Desa Danau Canting, HST.
KE PEDALAMAN: Risma naik motor ke Desa Danau Canting, HST.

BARABAI- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berkunjung ke kampung terpencil di Danau Canting, Desa Hinas Kiri, HST Selasa (14/9) siang. Menuju kampung di pedalaman ini, Risma bahkan sempat dibonceng dengan motor.

Diperlukan waktu hampir 2 jam ke Danau Canting. Jalannya beraspal tapi banyak yang rusak. Akses jalan masih bisa dilewati kendaraan roda empat, namun hanya sampai di Desa Hinas Kiri. Perjalanan harus dilanjutkan dengan motor.

Mensos Risma pun harus dibonceng dengan motor sejauh 1 kilo meter. Jalan utama memang sudah dipaving, namun jalannya sempit hanya untuk motor. Tibanya di pintu gerbang Kampung Danau Canting, Risma disambut jajaran Forkopimda HST.

Dengan setelan baju batik dan celana cargo, Risma menyusuri jalan kampung terlebih dulu. Beberapa kali menghampiri pedagang di sepanjang jalan. Ia singgah di pedagang buah limpasu (buah asli pegunungan meratus) dan pedagang tas ransel purun. Satu tas purun yang dibelinya langsung dipakai.

Kedatangan Risma ini untuk menyerahkan bantuan serta meninjau Komunitas Adat Terpencil (KAT) program Kementerian Sosial di Danau Canting. Kunjungan ini menjadi berkah untuk warga setempat. Ini menjadi kesempatan warga untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi.

Kepala Adat Balai Kiu, Matuburan menyampaikan keluhan dengan semangat.“Saya mohon infrasutruktur jalan di tempat kami dilebarkan lagi. Kami juga minta agar tower internet dibangun. Kemudian listrik juga belum sampai tolong penuhi permintaan kami,” pintanya.

Permintaan warga lainnya adalah peningkatan mutu pendidikan anak di Danau Canting. Sebab selama ini anak-anak di tempat tersebut belum mengenyam pendidikan dengan baik. “Memohon bantuan ibu untuk meningkatkan pendidikan di sini,” timpal Linda, warga lainnya.

Ketua Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kampung Danau Canting, Aryanto juga bersuara. Ia meminta agar peningkatan ekonomi di kampungnya juga menjadi perhatian pemerintah. Yang dimintanya adalah bibit jagung karena mayoritas warga setempat berkebun.“Kami sangat berterima kasih dengan bantuan yang ada. Tapi kalau bisa lebih ditingkatkan lagi jumlah bantuannya,” ujarnya.

Setelah mendengarkan keluhan warga, Risma terlebih dulu menanggapi soal mutu pendidikan. Ia merencanakan mendesain balai pertemuan yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk tempat anak-anak Danau Canting belajar.

“Kita juga akan siapkan perpustakaan, saya akan bantu aksesnya untuk mengisi fasilitas perpustakaan. Tapi nanti kalau perpustakaannya sudah jadi,” kata Risma.

Soal listrik, Risma akan mengupayakan pengadaan solar cell untuk warga. “Insya Allah kita bisa siapkan,” katanya kepada warga dan disambut tepuk tangan meriah.

Untuk meningkatkan ekonomi warga, Risma berencana membantu dengan memberikan ternak ayam petelur. Ia akan mendata berapa jumlah warga dan ternak yang akan disalurkan. “Kita akan siapkan untuk kesejahteraan warga di sini,” tegasnya.

Soal akses internet, Risma mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk pendirian tower internet. “Mudahan saya bisa bantu, supaya anak-anak bisa belajar dengan menggunakan teknologi,” harapnya.

Risma juga akan menyiapkan tim asesmen untuk mendata kembali apa saja kebutuhan warga yang bisa dipenuhi. Sebab, anggaran yang disediakan Kementerian Sosial untuk KAT terbatas. “Supaya bupati tahu, kalau anggaran kami tidak besar. Tapi saya akan upayakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan perekonomian warga,” tuntasnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X