BANJARMASIN – Takluk di dua laga awal Liga 1, Barito Putera bertekad untuk bangkit. Mereka mengincar tiga poin pertama saat menghadapi Borneo FC di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, sore nanti (17/9).
Kabar mengejutkan justru datang dari tim berjuluk Pesut Etam. Mario Gomez yang telah lama membangun tim Borneo FC memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pelatih setelah takluk 0-1 ketika bentrok menghadapi Persik Kediri. Padahal Borneo FC hanya sekali kalah. Borneo FC kini diambil alih asisten pelatih yang menjabat sebagai caretaker, Ahmad Amiruddin.
Pelatih Kepala Barito Putera, Djajang Nurjaman yakin kepergian Mario Gomez bukan suatu keuntungan. Menurutnya, hal tersebut sudah biasa terjadi di kompetisi Indonesia. "Kalau di Liga Indonesia saya pikir datang dan perginya pelatih itu hal yang wajar. Jadi itu tidak hal yang spesial lagi. Bahkan bagi pemain mereka tidak akan banyak terganggu dengan perginya Mario Gomez," paparnya.
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini meminta kepada skuatnya agar tidak berlama-lama menahan sakitnya kekalahan. Di laga pertama ditaklukkan Persib Bandung 0-1, dan berikutnya dibungkam Bali United 1-2. "Kami ingin membangkitkan lagi semangat pemain di laga selanjutnya. Supaya semakin semangat, dan jangan terpengaruh dengan hasil minor di dua laga sebelumnya," tuturnya. "Kita yakin dan bertekad di laga ketiga nanti mampu meraih poin," tambahnya.
Djanur mengingatkan agar mewaspadai pemain senior Borneo FC, Boaz Solossa yang kinerjanya sudah tidak diragukan lagi di persepakbolaan Indonesia. "Kita tahu Boaz seperti apa. Elektabilitas dan permainannya di sepak bola Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Untuk itu kita meminta agar mewaspadai pergerakan Boaz di laga besok," sebutnya.
Ahmad Amiruddin menyatakan kerugian besar pasti terjadi sepeninggal pelatih Mario Gomez. Meski demikian, tim harus tetap fokus dan disiplin untuk menghadapi lanjutan Liga 1. "Dalam beberapa hari ini tim sudah terlihat fokus dalam mempersiapkan laga menghadapi Barito Putera ini," terangnya.(bir/dye/ema)
