Dulu Kuin Kacil cuma daerah terpencil di pinggiran kota. Sekarang kampung di Banjarmasin Selatan itu sedang bersolek untuk menjadi objek wisata alam.
-- Oleh: ENDANG S, Banjarmasin
Soal jarak, kampung di Kelurahan Mantuil itu dekat saja. Hanya empat kilometer dari pusat kota. Masalahnya cuma jalan-jalan yang dilalui masih rusak.
Patokan paling gampang, setelah gerbang Jembatan Antasan Pulau Bromo, belok saja ke kiri. Ikuti jalan sampai bertemu pertigaan. Dari situ ambil kanan.
Ketika penulis mampir, Scout 3 Penjuru bersama warga tampak sibuk mengecat jalan. Ada pula yang membenahi jembatan.
Scout 3 Penjuru merupakan tim yang membantu Pemko Banjarmasin dan masyarakat di sana dalam menata lingkungannya.
Jika Anda bosan dengan pemandangan urban perkotaan, lanskap di sini sungguh menyegarkan. Selain masih asri, ada tempat makan di tengah sawah dan mini outbound. Ditambah sejumlah spot foto untuk ber-selfie.
“Prosesnya sudah 70 persen,” kata perwakilan Scout 3 Penjuru, Hendri Gunadi, Rabu (15/9).
Diceritakannya, pengembangan kampung wisata ini digagas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarmasin. Mulai dikerjakan sejak awal September tadi.
Jika tak ada aral, penataan kampung seluas 360 ribu meter persegi itu selesai pada 20 September. Bukan rampung sepenuhnya, karena penggarapannya bertahap.
“Saat ini yang digarap baru 5 ribu meter persegi,” sebutnya.
Untuk menjadi destinasi wisata alam, Kuin Kacil didukung banyak faktor. Seperti lingkungan yang masih hijau dan udaranya sejuk, adatnya juga masih kuat. Terutama dalam tradisi menanam dan memanen padi.
Ditambah dengan dukungan pokdarwis (kelompok sadar wisata) setempat. Jika potensi ini dilewatkan, tentu sayang.
Sementara itu, Ketua RT 14 Mantuil, Ifansyah mengatakan, warganya bersemangat karena pariwisata bakal meningkatkan taraf perekonomian mereka. “Warga bisa membuka usaha untuk menyambut pelancong,” ujarnya.
Diakuinya, masyarakat di pusat kota banyak yang belum menyadari bahwa Kuin Kacil merupakan bagian dari Banjarmasin.
Terkadang orang salah paham, mengira kampung ini masuk wilayah Kabupaten Banjar. “Semoga kampung kami terus berkembang,” harapnya. (fud/ema)