BANJARBARU - Senin (20/9) seharusnya jadi hari terakhir perpanjangan PPKM level 4 jilid 5 di Kota Banjarbaru. Jika sesuai harapan dan tren kasus terbaru, seharusnya per hari ini status level PPKM di Banjarbaru bisa turun.
Hingga kemarin sore, tak ada edaran atau keputusan resmi terkait nasib PPKM level 4 di Banjarbaru. Padahal, satu pekan terakhir Sekretariat Kabinet RI mengumumkan jika PPKM di Kota Banjarbaru tak lagi berstatus level 4.
Seperti halnya yang sudah-sudah, Pemko Banjarbaru tak bisa memutuskan secara mandiri ihwal nasib PPKM. Tak ayal, instruksi atau arahan dari pusat jadi acuan satu-satunya dalam menerapkan PPKM.
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin sendiri ketika dikonfirmasi awak media turut menyatakan hal serupa. Dijawabnya jika pihaknya tak mau ujug-ujug mengeluarkan ketetapan sebelum ada keputusan pusat.
"Kita masih menunggu keputusan presiden melalui instruksi Mendagri. Jadi tak mau buru-buru dulu (menentukan keputusan)," katanya kemarin.
Status PPKM ini tegas Aditya memang bukan kewenangan dari pemerintah daerah. Maka dari itu, resmi tidaknya turun level ia menyerahkan kepada presiden, lewat instruksi Mendagri selaku pemerintah pusat. Meskipun secara tanggal katanya seharusnya sudah berakhir kemarin.
"Kisi-kisinya juga belum ada kabar, biasanya kan sore (kemarin) sudah diumumkan. Tentu kita berharap jika ada penurunan status level PPKM di Banjarbaru," bebernya.
Ditanya terkait sebelumnya ada pengumuman sekaligus evaluasi PPKM di Kota Banjarbaru oleh Sekretariat Kabinet. Aditya kembali menjawab jika secara resmi pihaknya belum menerimanya.
"Secara resmi belum (menerima), inmennya juga belum ada, (karena) Banjarbaru masuk dalam level apa dan penerapannya bagaimana itu nantinya dituangkan di inmen, kita tunggu saja," pungkasnya.
Seperti diwartakan sebelumnya, status Kota Banjarbaru disebut-sebut sudah turun ke PPKM Level 3. Selain evaluasi dan assessment dari pusat, indikator terkait penerapan PPKM dianggap juga sudah turun.
Indikator ini sendiri dilihat dari tren positivity rate, BOR, kasus kematian dan juga tingkat mobilitas masyarakat. Kendati secara indikator sudah dinilai melandai, namun secara penerapannya Kota Banjarbaru masih berstatus level 4 lantaran tak ada edaran resminya. (rvn/bin/ema)
