BANJARMASIN - Prediksi optimistis Satgas Covid-19 Kalsel tak terbukti. Banjarmasin dan Banjarbaru masih berstatus PPKM level 4 atau diperpanjang kembali hingga 4 Oktober mendatang. Menariknya, malah Kotabaru yang dinyatakan turun ke level 3.
Padahal sepekan lalu, Banjarmasin dan Banjarbaru disampaikan Menko Perekonomian yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartanto sudah turun ke level 3. Sebaliknya, Kotabaru bertahan di level 4.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalsel M Muslim mengaku bingung soal penetapan status PPKM hasil evaluasi dari pemerintah pusat kemarin. “Bingung juga saya kalau itu benar. Memang sampai ini saya belum menerima surat pemberitahuannya,” ucap Muslim.
Dia menegaskan, dari hasil asessmen bersama Kementerian Kesehatan pada 16 September lalu, untuk Banjarmasin dan Banjarbaru dinyatakan turun level. “Ini yang membuat saya bingung dan belum bisa menjawab panjang lebar,” imbuhnya.
Dia meminta menunggu kepastian dari pemerintah pusat soal ini. Berikut beberapa catatannya. “Kita tunggu besok,” tandasnya.
Sebelumnya, Muslim meyakini Kotabaru yang pada pekan lalu masih dinyatakan level 4 akan turut turun ke level 3 mengikuti Banjarmasin dan Banjarbaru. Dasarnya adalah, kasus Covid-19 di Kotabaru disebut sudah mulai tertangani. Baik transmisi penularan, hingga kapasitas responnya.
Sementara, Airlangga dalam konferensi persnya Senin (20/9) petang menyampaikan, dua kota di Kalsel, yakni Banjarmasin dan Banjarbaru masih berstatus level 4. Diberlakukan hingga 4 Oktober mendatang.
Dia menjelaskan, PPKM level 4 masih diberlakukan di 10 kabupaten/kota, karena terkait dengan aglomerasi, jumlah penduduk, maupun tingkat vaksinasi masih di bawah 50 persen.
Adapun daerah yang masih melaksanakan PPKM Level 4 selain Banjarmasin dan Banjarbaru adalah Aceh Tamiang, Pidie (Aceh), Bangka (Bangka Belitung); Padang (Sumatera Barat), Balikpapan, Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur); Tarakan dan Bulungan (Kalimantan Utara).
Di Banjarmasin sendiri, untuk capaian vaksinasi memang masih di bawah 50 persen. Atau tepatnya 34,51 persen per Minggu (19/9). Rinciannya, vaksin pertama baru 43,73 persen, vaksin kedua 25,43 persen dan vaksin ketiga baru 0,74 persen.
Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin juga ikut mempertanyakan status PPKM Kota Banjarbaru. "Kami tidak memahami indikator yang menjadikan Banjarbaru masih tetap berada di level 4," ujarnya kemarin.
Wakil Wali Kota Wartono juga mengaku masih bingung atas apa yang membuat Banjarbaru ditetapkan pada level atas pembatasan itu. Jika dilihat, indikator capaian vaksinasi masyarakat, persentase BOR dan angka kematian yang relatif menurun--tak ada alasan Banjarbaru level 4.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa perpanjangan PPKM kembali dilakukan guna menjaga momentum pengendalian pandemi virus Corona di tanah air.