Demi Atmosfer Ilmiah Kampus, ULM Bakal Bangun Lab Senilai 50 Miliar

- Rabu, 22 September 2021 | 13:44 WIB
BEBERKAN VISI: Rektor ULM Banjarmasin Prof Sutarto Hadi diwawancarai wartawan di sela-sela acara Dies Natalis, kemarin. | FOTO: ENDANG SYARIFUDIN/RADAR BANJARMASIN
BEBERKAN VISI: Rektor ULM Banjarmasin Prof Sutarto Hadi diwawancarai wartawan di sela-sela acara Dies Natalis, kemarin. | FOTO: ENDANG SYARIFUDIN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin berusia 63 tahun kemarin. Sejak didirikan, kampus ini menjadi penggerak pembangunan pendidikan di Banua.

Hal ini ditandai dengan digelarnya sidang senat terbuka yang dipimpin Ketua Senat ULM Banjarmasin yang juga mantan Menteri Lingkungan Hidup Prof Gusti Muhammad Hatta, di Gedung General Building, Selasa (21/9).

Sejak Prof Sutarto Hadi memimpin kampus tertua di Kalimantan ini, banyak perubahan yang dilakukannya. Dia bahkan tengah mengusulkan perubahan satuan kerja menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD). "Makanya saya mendorong agar ULM Banjarmasin menjadi BLUD," katanya usai Dies Natalis.

Dia tak ingin kampus hanya mencetak generasi muda dengan intelektual dan pendidikan saja, namun juga pengelolaannya seperti sebuah perusahaan yang bisa menghasilkan pemasukan daerah. Selama ini masih belum ada perguruan tinggi seperti itu.

Pemasukan yang didapat tidak hanya bergantung dari uang kuliah mahasiswa saja, tapi juga sektor komersial lain. Selama ULM Banjarmasin masih berbentuk satuan kerja, pengelolaannya dana tidak bisa fleksibel. Dana yang masuk langsung disetor ke kas negara. Jika ada perencanaan, perlu pengajuan terlebih dahulu. Apabila disetujui, baru bisa direalisasikan."Mudahan tahun depan bisa terealisasi ULM Banjarmasin menjadi BLUD," harapnya.

Prof Sutarto berkata sejak awal memimpin, ia sudah punya berbagai rencana untuk kemajuan kampus. Tidak hanya dari segi fisik saja tapi juga para dosen. Langkah awal yang dilakukan adalah membangun suasana kampus yang bagus.

"Awal mulai memimpin saya sudah berencana ingin membangun atmosfir kampus yang bagus, karena itu menjadi cikal bakal kemajuan kampus," katanya, yang ditemui Radar Banjarmasin, usai Dies Natalis.

Sejumlah bangunan yang dilakukan sejak kepemimpinannya, diantaranya dibangunnya 12 gedung baru, pembangunan jalan baru di lingkungan kampus, pagar serta renovasi sejumlah bangunan.

Teranyar, akan dibangun laboratorium terpadu di lingkungan kampus ULM Banjarbaru. Dana yang disiapkan sebesar Rp50 miliar. Laboratorium tersebut nantinya dapat digunakan untuk penelitian diberbagai bidang, pertanian, perikanan dan lainnya."Dengan atmosfir kampus yang bagus, efeknya jumlah doktor, guru besar, akreditasi prodi dan akreditasi institusi akan meningkat," ucapnya.

Prof Sutart juga mendorong para dosen untuk terus meningkatkan kapabilitas dalam keilmuan masing-masing untuk mengikuti berbagai kegiatan pendidikan, bukan hanya di tingkat nasional tapi juga sampai ke luar negeri, tentunya dengan disuport pendanaan dari kampus.

"Jumlahnya ratusan lebih, ada yang ke Amerika, Spanyol, Korea, Australia," ucapnya.

Semakin banyak dosen mengikuti konferensi internasional, akan berdampak positif bagi kampus. Selain itu, jaringan mereka akan semakin luas, tidak hanya dari lokal tapi sampai ke luar negeri. "Apa yang sudah mereka dapat, bisa diaplikasikan di ULM Banjarmasin. Misalnya, bagaimana caranya agar kampus mereka sama seperti kampus-kampus yang ada di luar negeri, mengikuti kegiatan seperti itu akan membuka wawasan mereka," jelasnya. (gmp/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X