Indikator Berganti Tanpa Dikabari, Masuk Level 4 Karena Vaksinasi Masih Rendah

- Rabu, 22 September 2021 | 13:47 WIB
INSPIRATIF: Harmawati menjahit kain sasirangan di Pulau Burung, Kotabaru. Dia menjadi tokoh penggerak pendidikan di pulaunya. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN
INSPIRATIF: Harmawati menjahit kain sasirangan di Pulau Burung, Kotabaru. Dia menjadi tokoh penggerak pendidikan di pulaunya. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Rendahnya angka vaksinasi Covid-19 di Banjarmasin dan Banjarbaru menjadi faktor diperpanjangnya PPKM level 4 oleh pemerintah pusat. Ini adalah indikator yang belum ada sebelumnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalsel M Muslim mengatakan surat Permendagri terbaru mencantumkan capaian vaksinasi sebagai salah satu indikator penilaian level PPKM di daerah. “Indikator terbaru adalah capaian vaksinasi yang harus dikejar pemerintah daerah,” ujarnya kemarin.

Hal ini sebenarnya tidak serta-merta disalahkan ke daerah. Saat jumlah vaksin yang didatangkan terbatas, daerah akan kesusahan mengejar angka 50 persen. “Kalau indikator capaian cukup berat dalam penurunan level. Besok (hari ini) akan ada rapat koordinasi percepatan dengan pemerintah pusat. Akan kami sampaikan soal kondisi vaksin ini,” janjinya.

Diterangkannya, vaksin yang diterima Kalsel dari pemerintah pusat dalam seminggu rata-rata sekitar 74 ribu dosis. Sementara mengejar target 18 ribu vaksinasi dalam sehari, membutuhkan 120 ribu lebih dosis.

Saat ini Kalsel sudah menghabiskan 85 persen dari total suplai vaksin yang dikirimkan pemerintah pusat ke Kalsel. “Sebenarnya jika vaksin cukup. Apalagi vaksinasi semakin masif dilakukan, capaian 50 persen yang ditarget pemerintah pusat bisa cepat terkejar,” yakinnya.

Soal capaian vaksinasi ini, di Banjarmasin sendiri hingga Senin (20/9) tadi, vaksinasi pertama baru terlaksana 43,81 persen. Sementara vaksin kedua hanya terlaksana 25,55 persen. “Sekali lagi, jika indikator ini diberlakukan vaksin harus banyak,” tekan Muslim.

Banjarmasin dan Banjarbaru harus gigit jari, PPKM level 4 resmi diperpanjang hingga 4 Oktober mendatang. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartanto menyampaikan Banjarmasin dan Banjarbaru masih berstatus level 4 setelah sebelumnya sempat turun di level 3.

Meski demikian, angka vaksinasi juga terasa janggal untuk indikator level PPKM. Pasalnya daerah lain di Kalsel tak lebih baik dari Banjarmasin dan Banjarbaru.

Hal inilah yang diherankan Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina. "Kabupaten lainnya capaian masih di bawah kita, tapi kenapa berada di level 2-3," ujar Walikota Banjarmasin Ibnu Sina kepada awak media, Selasa (21/9).

Namun ia tidak menyoal terlalu jauh. Ibnu mengatakan meski Banjarmasin masih level 4, berbagai aktivitas sudah dapat berjalan normal, tapi tetap mengikuti aturan penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang dianjurkan pemerintah."Aktivitas ekonomi tetap bisa dilaksanakan, sebab memang ada ruang di dalam Inmendagri itu," jelasnya.

Ibnu mengatakan sudah mencermati isi Inmendagri Nomor 44 Tahun 2021 tentang PPKM. Dalam aturan tersebut ada yang diperbolehkan dan dilarang. "Jadi ini Level 4 rasa level 3 Sebetulnya," ucapnya.

Lalu bagaimana agar Banjarmasin bisa lepas dari pemberlakuan pembatasan Level 4? Salah satu kriteria dari pusat adalah capaian vaksinasi harus di atas 50 persen."Vaksinasi masyarakat Banjarmasin akan lebih masif lagi kedepannya," cetus Ibnu. (mof/gmp/ran/ema)

CAPAIAN VAKSINASI DI KALSEL

Banjarmasin : 73 persen
Banjarbaru : 41 persen
HSS : 38 persen
Balangan : 28 persen
Tabalong : 23 persen
HSU : 20 persen
Tapin : 15 persen
Banjar : 12 persen
Tanah Laut : 12 persen
Kotabaru : 11 persen

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X