Jembatan Ditutup, Perbaikan Jalan Dikebut

- Kamis, 23 September 2021 | 12:51 WIB
DITUTUP: Jembatan Paringin yang lantainya sudah mengalami kerusakan sejak beberapa bulan lalu, akan segera diperbaiki. | FOTO: WAHYUDI/RADAR BANJARMASIN.
DITUTUP: Jembatan Paringin yang lantainya sudah mengalami kerusakan sejak beberapa bulan lalu, akan segera diperbaiki. | FOTO: WAHYUDI/RADAR BANJARMASIN.

PARINGIN - Para pengguna jalan yang berkepentingan dengan Jembatan Paringin, dari 23 September 2021 besok hingga sekitar tiga bulan ke depan, harus mengambil jalan memutar lebih jauh, seiring dengan akan ditutup totalnya jembatan untuk keperluan perbaikan.

Melalui akun media sosial instagram resminya @pupr_jalan_kalsel memberitahukan, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, melalui PPK 2.2 PJN II Kalsel akan menutup sementara Jembatan Paringin selama masa perbaikan.

Penutupan jembatan sendiri akan dilakukan mulai Kamis (23/9/2021), tepatnya pada pukul 00.00 Wita. Adapun arus lalu lintas sementara penutupan jembatan, akan dialihkan ke jalan alternatif.

Ada dua opsi jalan alternatif, yakni Japan Gunung Pandau dan Bungin untuk kendaraan bermotor ringan, sedangkan untuk kendaraan bermotor berat, dialihkan melewati Jalan Amuntai, Kabupaten HSU.

"Demi kenyamanan masyarakat bersama, diharapkan pengertiannya. Mohon maaf atas ketidaknyamanan para pengguna jalan. Tetap dukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan," tulis akun tersebut.

Berdasarkan informasi dari Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Balangan, Rina A, perbaikan jalan akan memakan waktu sekitar 2,5 bulan.

“Maksimal waktu pengerjaan sampai akhir Desember 2021. Namun diusahakan sebelum Desember jembatan sudah bisa dibuka. Yang dikerjakan cuma lantainya saja,” terang Rina.

Terkait pengalihan arus lalu lintas, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Balangan, AKP Imam Suryana membenarkannya. Koordinasi sudah pihaknya lakukan bersama Balai Jalan.

“Ada dua jalan alternatif bagi kendaraan bermotor beban ringan. Kalau dari arah Banjarmasin, belok kanan seberang masjid Al Akbar, tembus Jalan Garuda Maharam. Sedangkan jalan alternatif yang satunya, sebelum jembatan Paringin belok kiri masuk Desa Bungin, tembus Kelurahan Paringin Kota,” paparnya.

Untuk kendaraan bermotor dengan beban berat di atas lima ton, dari Pantai Hambawang Kabupaten Hulu Sungai Tengah sudah akan diarahkan menuju Amuntai untuk tembus ke Kabupaten Tabalong. Begitu juga sebaliknya.

“Kalau ada yang ngeyel maka akan kita arahkan untuk putar balik. Kalau tetap keras kepala melewati jalan alternatif yang ada di Paringin, maka akan kita tindak tegas,” tukasnya.

Pihaknya sendiri, kata dia, sudah melakukan survei untuk pemasangan rambu-rambu pengalihan arus sebagai pemandu jalan bagi pengendara. Di saat-saat jam rawan padat lalu lintas, akan disiagakan personel agar tidak terjadi kemacetan.

Namun di sisi lain, dua jalan alternatif yang disiapkan sendiri yaitu Jalan Muara Pitap dan Bungin, saat ini kondisinya rusak parah. Tidak sedikit mobil yang amblas dan terbalik.

“Kalau dijadikan jalan alternatif dengan kondisi jalan hancur, dipastikan akan semakin hancur dan semakin banyak kendaraan yang terbalik. Dan kami masyarakat sini sisa makan debunya saja,” ketus salah seorang warga sekitar, Edo.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X