Impor Kalsel Naik 96,23 Persen

- Senin, 27 September 2021 | 12:58 WIB

BANJARBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel telah merilis neraca perdagangan selama Agustus 2021. Dalam rilis itu diketahui, nilai impor Banua naik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara nilai ekspor mengalami sedikit kenaikan.

Berdasarkan data BPS Kalsel, nilai impor Kalsel pada Agustus 2021 mencapai USD51,07 juta. Naik 96,23 persen dibandingkan Juli yang hanya USD26,02 juta. Sedangkan, nilai ekspor naik sebesar 24,71 persen. Dari USD712,16 juta menjadi USD888,14 juta.

Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, ada tiga kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi pada bulan Agustus. Yakni, bahan bakar mineral sebesar USD47,55 juta; mesin dan peralatan mekanis, USD1,16 juta, serta kelompok kendaraan sebesar USD0,61 juta.

"Kontribusi dari masing-masing tiga kelompok ini kalau diurut adalah 93,12 persen, 2,27 persen dan 1,19 persen dari total impor Agustus 2021," ucapnya.

Mengenai impor menurut negara asal, dia merincikan, tertinggi berasal dari Singapura yang mencapai USD25,28 juta. Diikuti Korea Selatan, USD22,56 juta dan Jerman, USD0,87 juta. "Impor dari Singapura naik 12,47 persen dibanding Juli 2021 yang hanya USD22,48 juta," rincinya.

Dengan nilai sebesar itu, kontribusi impor Singapura pada Agustus 2021 mencapai 49,51 persen dari total impor Kalsel. "Sedangkan impor dari Korea Selatan dan Jerman berkontribusi masing-masing 44,17 persen dan 1,70 persen," beber Yos.

Sementara untuk nilai ekspor Banua, dia menuturkan, kontribusi kelompok barang utama penyumbang ekspor yakni bahan bakar mineral. "Kelompok ini nilai ekspornya naik 24,05 persen menjadi USD634 juta," jelasnya.

Dia menyampaikan, kelompok bahan bakar mineral cukup memengaruhi nilai ekspor Kalsel, karena selama ini memberikan kontribusi paling besar. "Pada Agustus tadi kontribusi ekspornya mencapai 71,39 persen," ucapnya.

Sedangkan kontribusi terbanyak pada urutan kedua ada kelompok lemak dan minyak hewan/nabati yang menyumbangkan ekspor USD181,79 juta. "Kontribusinya 20,57 persen," ucap Yos.

Terkait negara tujuan ekspor, dia mengungkapkan pada periode Agustus 2021 barang-barang dari Kalsel paling banyak diekspor ke Tiongkok dengan nilai USD410,93 juta. "Nilai ekspor ke Tiongkok ini mengalami kenaikan hingga 21,34 persen dibandingkan Juli," ungkapnya.

Selain Tiongkok, Yos menyampaikan, ekspor Kalsel ke India pada Agustus juga lumayan tinggi yakni sebesar USD129,48 juta. "Korsel berada di urutan ke tiga dengan nilai ekspor sebesar USD54,91 juta," ucapnya.

Dari data-data nilai eskpor dan impor, dia menuturkan, neraca perdagangan ekspor impor Kalsel pada Agustus 2021 tetap menunjukkan nilai yang positif. Yakni, surplus sebesar USD837,08 juta. “Nilai tersebut lebih besar dibandingkan neraca perdagangan pada bulan Juli 2021 yang surplus USD686,14 juta,” paparnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani membenarkan angka impor dan ekspor yang dirilis oleh BPS Kalsel. "Iya semuanya benar," ucapnya.

Menurutnya, impor dan ekspor dilakukan untuk memperkuat dan mendukung jalannya usaha industri. Sehingga, nilainya setiap bulan akan berubah. "Tergantung bagaimana jalannya usaha. Nilai impor ataupun ekspor bisa turun atau naik," katanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB

Pemprov Kaltara Tawarkan 17 IPRO ke Amerika

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:30 WIB
X